Menilik Manajemen Ketahanan Pangan dan Ekonomi Sirkular di Al-Zaytun

Sampe L. Purba
Oleh Sampe L. Purba
29 Mei 2023, 13:59
Sampe L. Purba
KATADATA/JOSHUA SIRINGO RINGO

Al-Zaytun adalah pondok pesantren modern berasrama di daerah Indramayu, Pantai Utara Jawa Barat di bawah pimpinan Syaikh Panji Gumilang. Beberapa hari yang lalu - out of curiosity - penulis berkesempatan datang di pesantren ini, menghadiri undangan wisuda sarjana.

Orasi ilmiah dibawakan pembicara tamu Dahlan Iskan, Jend. (purn) Kivlan Zen dan Ch. Robin Simanullang. Kami mendengar dari Syekh Panji bagaimana pengelolaan pendidikan termasuk manajemen pangan diselenggarakan. Keesokan harinya Abdul Halim, Sekretaris Yayasan membawa rombongan kami berkeliling di beberapa fasilitas pertanian, peternakan, laboratorium dan industri pendukungnya.   

Areal pesantren sekitar 1.600 hektare yang dibeli secara bertahap sejak 1990-an. Gedung sekolah, kampus, asrama, dan perkantoran terletak di tengah dengan luas 324 hektare. Sekitar 650 hektare merupakan lahan tanaman keras, palawija, pusat perikanan, dan peternakan. Sementara 600 hektare di sisi luar sebagai lahan persawahan produktif.

Jumlah peserta didik, mulai tingkat SD hingga Mahasiswa, tenaga kependidikan, dan karyawan sekitar 8.000 orang. Apabila rata-rata mengkonsumsi ¼ kg beras, itu artinya per hari harus disediakan dua ton beras, di luar sayuran, buah-buahan, maupun makanan suplemen pendukung.

Di Al-Zaytun, seluruh kebutuhan pangan warganya dipenuhi dari hasil sendiri, dengan strategi pemberdayaan masyarakat setempat yang ditopang teknologi tepat guna. Eks pemilik lahan, masyarakat sekitar, maupun pendatang diberi kesempatan menggarap persawahan dan digaji normal. Mereka tergabung dalam Paguyuban Petani Penyangga Ketahanan Pangan Indonesia.

Musim tanam dua kali setahun. Bibit padi dan sarana produksi disediakan, yang akan diperhitungkan setelah panen (yarnen = bayar panen). Sisanya dibagi dua dengan Al-Zaytun, yang membeli seluruhnya sesuai harga yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Gabah yang telah dibersihkan disimpan dalam satu silo berkapasitas 1000 ton. Al-Zaytun memiliki satu rangkaian penggilingan padi terpadu berbentuk horizontal. Jenis ini hanya ada dua di Indonesia. Padi digiling sesuai kebutuhan. Mesin gilingan padi tersebut hanya dilayani dua orang, mulai dari gabah masuk di satu ujung hingga keluar beras premium di ujung seberangnya, yang telah terjahit dalam karung-karung.

Teknologi dan komputer membantu kelancaran kerja. Kapasitas giling 50 ton per hari. Karena tempat penyimpanan di silo berbentuk kerucut terbalik, maka yang akan digiling pertama adalah gabah pada urutan terbawah dengan prinsip first in first out (FIFO). Dengan suhu yang tepat, kualitas gabah tetap terjaga. Syekh Panji menyebut ini adaptasi modern dari ilmu Nabi Yusuf yang mampu menjaga dan menyimpan tujuh tahun panen gandum di Mesir kuno tanpa cacat.

Halaman:
Sampe L. Purba
Sampe L. Purba
Praktisi Energi Global. Managing Partner SP-Consultant

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...