• Kekurangan stok beras nasional bermuara dari kegagalan impor untuk menstabilkan harga.
  • Penurunan produksi padi sejalan dengan mandeknya produktivitas dan penurunan luas panen.
  • Curah hujan yang tinggi saat ini telah membuat harga gabah kering anjlok.

Harga beras telah meningkat secara konsisten sejak akhir 2022. Lonjakan ini terjadi di tengah kekurangan cadangan beras pemerintah (CBP). Selain itu, pasokan juga terganggu karena ekstrem membayangi musim panen padi yang akan memuncak pada Maret 2023.

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat, harga beras kualitas medium I mencapai Rp 12.922 per kilogram (kg) pada Kamis (2/3) atau naik 9,2% dari tahun sebelumnya. Untuk beras kualitas super I, harganya naik 8,4% ke Rp 14.228 per kg.

Pada Februari 2023, beras menjadi salah satu kontributor utama terhadap inflasi barang dan jasa konsumen secara bulanan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi bulanan mencapai 0,16% pada Februari 2023.

Angka tersebut berbanding terbalik dengan deflasi bulanan yang terlihat pada Februari 2022. “Komoditas penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah beras, rokok kretek filter, bawang merah, cabai merah, dan rokok putih,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Rabu (1/3).

Umumnya harga pangan memang meningkat menjelang Ramadan, yang kali ini jatuh antara pertengahan Maret sampai April 2023. Kondisi ini dipicu permintaan terhadap makanan dan minuman yang melonjak.

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan para menterinya untuk menjaga stok dan harga beras menuju Ramadan. Jokowi juga mengarahkan perusahaan pangan pelat merah, yaitu Perum Bulog, untuk menyerap gabah dari petani selama musim panen ini.

HARGA BERAS NAIK
Harga beras. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq/tom.)

Cadangan Beras Pemerintah Tidak Cukup

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga beras terus naik sejak Agustus 2022 sampai awal tahun ini. 

Pada Februari 2023 rata-rata harga beras kualitas premium secara nasional mencapai Rp13.521 per kilogram (kg). Harga tersebut naik 9% dibanding Februari 2022 (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Kenaikan juga terjadi pada beras kualitas medium. Pada Februari 2023 rata-rata harga beras medium nasional mencapai Rp11.707 per kg, naik 12,5% (yoy) dan menjadi harga termahal sejak 2018.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengatakan, pemerintah gagal menstabilkan harga beras karena cadangan di Bulog sangat rendah dibandingkan stok ideal. Stok beras pemerintah telah berada di kondisi yang tidak ideal bahkan sejak Desember 2022.

Pada 24 Februari 2023, stok beras di gudang perusahaan pangan pelat merah itu mencapai 405 ribu ton. Ini hanya sepertiga dari target CBP.

Kekurangan stok beras nasional ini, menurut Dwi, bermuara dari kegagalan impor untuk menstabilkan harga. Lewat Bulog, pemerintah telah mengimpor 500 ribu ton beras hingga akhir Februari 2023 dari sejumlah negara, seperti Vietnam dan Thailand.

“Stok beras nasional memang sangat kecil, sehingga lonjakan harga tersebut tidak bisa dihindari,” kata Dwi yang juga mengetuai Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia, kemarin.

Tahun ini Bulog berencana untuk menyerap 2,4 juta ton beras atau dua kali lebih besar dari target CBP. Pada musim panen, perusahaan yang berdiri pada 1967 itu berencana untuk menyerap 1,68 juta ton beras.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya akan menyerap 70% target penyerapan cadangan beras pemerintah sebesar 2,4 juta ton di 2023 dari masa panen raya di Februari-Maret 2023.

Dengan begitu, maka Bulog akan menyerap sebesar 1,68 juta ton beras untuk CBP dari masa panen raya. “(Bulog) akan mengambil sebanyak mungkin,” kata Budi.

Bank Dunia menilai tingginya harga beras Indonesia dipengaruhi kebijakan pemerintah yang membatasi perdagangan melalui tarif impor, monopoli impor oleh BUMN, dan tindakan nontarif lain.

Faktor pengaruh lainnya adalah harga pembelian minimum di tingkat petani, kurangnya investasi jangka panjang untuk riset dan pengembangan sektor pertanian, serta minimnya pengembangan SDM pertanian. 

OPERASI PASAR BERAS MURAH DI PALANGKA RAYA
Operasi pasar beras murah di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.  (ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww.)

Produksi Padi Menurun

Dwi mengatakan, penurunan produksi padi selama empat tahun terakhir juga berkontribusi ke lonjakan harga beras. Data BPS menunjukkan, produksi padi diperkirakan mencapai 54,75 juta ton pada 2022. Ini lebih rendah 7,5% dari 2018.

Penurunan produksi padi ini sejalan dengan mandeknya produktivitas dan penurunan luas panen. Produktivitas padi cenderung stagnan di level 52 kuintal per hektare (ha) antara 2018 dan 2022. Pada saat yang sama, luas panen padi telah menyusut 8,1% ke 10,45 juta ha.

Pudji mengatakan, produksi padi pada musim panen ini bisa menjadi lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya akibat cuaca ekstrem pada Februari 2023. Curah hujan yang tinggi telah menimbulkan banjir yang menghantam sawah.

BPS memperkirakan, pertumbuhan produksi padi kemungkinan hanya sekitar 0,53% ke 23,94 juta ton pada periode Januari–April 2023 dari tahun sebelumnya. “Terjadi banjir yang merendam sawah di beberapa wilayah selama Februari 2023, seperti di Mojokerto, Enrekang, Bontang, Sumbawa, dan beberapa wilayah lainnya,” katanya.

Penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2021 mendata, konsumsi beras per kapita Indonesia cukup tinggi, yaitu 114,6 kg per orang per tahun. Lalu, melansir dari Antara, United States Department of Agriculture (USDA) pada 2021 menyebutkan Indonesia mengonsumsi beras sebanyak 35,60 juta ton per tahun. Berada di posisi lima di bawah China, India, Vietnam, dan Bangladesh.

Namun, untuk menjaga ketersediaan beras domestik, jalannya tidak pernah mulus. Negara ini selalu dihadapkan pada masalah harga beras mahal dan stok yang tidak cukup.

SERAPAN HASIL PANEN PADI UNTUK CBP 2023
Serapan hasil panen padi untuk cadangan beras pemerintah (CBP) 2023. (ANTARA FOTO/Arnas Padda/hp.)

Harga Diprediksi Segera Stabil

Harapan penurunan harga beras muncul seiring dengan penurunan harga gabah kering panen (GKP). Menurut Dwi, harga GKP sudah jatuh ke rentang antara Rp 4.700 per kg dan Rp 4.800 per kg pada tingkat petani. Sebelumnya, harga GKP sempat berada di level Rp 6 ribu per kg.

Curah hujan yang tinggi bahkan telah membuat harga sebagian GKP anjlok ke level di bawah Rp 4.500 per kg. “Akibat hujan justru menurunkan harga gabah kering panen pada tingkat usaha tani,” kata Dwi. “Mutu gabah jelek (karena) basah.”

Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah meningkatkan batas atas harga pembelian pemerintah (HPP) gabah, meskipun masih di bawah permintaan petani. Harga batas atas untuk GKP pada tingkat petani, misalnya, naik ke Rp4.550 per kg dari Rp4.200 per kg. Harga batas bawah untuk GKP pada tingkat petani berada di Rp4.200 per kg.

Dwi mengatakan, harga beras diperkirakan akan segera turun dalam satu atau dua minggu ke depan menyusul kemerosotan harga gabah. "Selain itu, sekarang sudah panen raya di mana-mana,” katanya.

Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang Zulkifli Rasyid mengatakan, beras hasil panen musim ini telah memasuki pasar yang berlokasi di Jakarta Timur, DKI Jakarta, itu. Namun, harga beras di pasar tersebut masih mahal.

Hal lain yang membuat harga beras melonjak khususnya beras medium, yakni karena pasokan beras dari daerah juga tidak masuk di Pasar Beras Induk Cipinang sehingga para pedagang lainnya kesulitan untuk mendapatkan stok.  "Jadi bisa diartikan permintaan banyak, sedangkan stok sangat sedikit, sehingga harga menjadi tinggi," ujarnya.

Dia juga mengungkapkan, melonjaknya harga beras juga didukung oleh cuaca yang buruk, sehingga petani kesulitan untuk panen. Namun, untuk saat ini sudah terdapat beberapa petani yang mulai melakukan panen. Dengan begitu, dia memastikan harga beras secara keseluruhan baik kualitas medium hingga premium pada Maret 2023 akan turun.

Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami