Indonesia dan Cina Akan Segera Merasakan Dampak Perang di Ukraina
Sudah lebih dari 50 hari invasi Rusia berlangsung. Bagaimana rakyat Ukraina bisa menghentikan krisis ini?
Bukan kami yang memulai perang. Saya tak akan pernah memakai istilah "krisis" untuk perang ini. Yang terjadi di Ukraina adalah krisis kemanusiaan akibat serangan militer Rusia dan ulah tentaranya terhadap rakyat sipil Ukraina.
Militer Rusia memblokade kota Mariupol. lebih dari 50 hari rakyat di sana bertahan tanpa makanan, air, listrik. Mereka dikepung dan dibom setiap hari. Kami mengantisipasi puluhan ribu orang tewas akibat serangan bom dan misil.
Rusia tidak memberi koridor aman untuk evakuasi penduduk. Ada lebih dari seribu orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, yang bertahan hidup di dalam pabrik baja Azovstal di sisi selatan. Setiap saat mereka diserang dan tak bisa keluar dari sana.
Apa akan ada negosiasi dengan Rusia?
Setelah apa yang mereka lakukan selama lebih dari 50 hari di Mariupol, saya rasa tidak akan ada lagi negosiasi damai. Tentara Rusia harus dihancurkan dan itu akan terjadi di Ukraina.
Bagaimana perang ini mempengaruhi hubungan rakyat Rusia dan Ukraina?
Perang yang dilancarkan Rusia, penyiksaan dan pembunuhan warga sipil Ukraina, membuat bangsa Ukraina akhirnya membenci dan tidak mau menerima apa pun yang berhubungan dengan Rusia.
Banyak warga Ukraina memiliki keluarga dan teman di Rusia. Ketika perang meletus, mereka berusaha berkomunikasi dengan kenalannya di Rusia, mencari tahu bagaimana responnya. Namun kebanyakan warga Rusia mengaku tak tahu apa yang terjadi dan menganggap perang itu hanya operasi militer biasa.
Ada pula yang menyebut pembunuhan warga Ukraina oleh tentara Rusia sebagai kebohongan seperti di film Hollywood. Banyak orang Rusia tidak peduli dengan kejadian di Ukraina bahkan ada yang mendukung keputusan Putin.
Semua itu adalah reaksi mayoritas rakyat Rusia.
Bukankah ada juga banyak orang Rusia yang memprotes serangan ini?
Tidak juga, paling cuma ratusan atau ribuan orang. Untuk negara dengan populasi 142 juta jiwa, apa ada pengaruhnya kalau yang bersuara cuma seribu orang? Itu tidak cukup. Ibarat menjatuhkan setetes air di lautan, tidak ada gunanya.
Memang ada sejumlah warga Rusia mencoba melakukan protes. Mereka datang ke alun-alun membawa kertas bertuliskan “setop perang” atau “jangan ada perang”. Mereka malah ditangkap, sementara warga lainnya justru mengerumuni dan menyumpahi mereka. Mereka yang melakukan protes dianggap meremehkan tentara Rusia dan harus ditangkap. Inilah yang terjadi dengan aksi protes di Rusia.
Sekarang banyak warga Ukraina bicara blak-blakan bahwa perang ini membuat mereka akan menolak apa pun yang berhubungan dengan Rusia, termasuk bahasa, literatur, film, musik, lukisan. Semuanya.
Kami tak menginginkan segala hal yang datang dari Rusia, bahkan anak-anak juga bicara hal yang sama. Anak-anak saya juga menyatakan hal serupa. Padahal saya tak pernah melarang mereka berbicara dengan bahasa Rusia. Mereka sebelumnya menggunakannya ketika bercakap-cakap dengan teman-temannya di Rusia.
Jadi, inilah akhir Rusia di Ukraina. Menurut saya, segala hal yang berhubungan dengan Rusia akan dihapus dari peta Ukraina.