Bitcoin Bisa Jatuh Lebih Dalam, Tapi Akan Kembali Menguat di 2024

Rezza Aji Pratama
28 Juni 2022, 11:37
Oscar Darmawan
Katadata

Ini seperti sosial media lah, setiap negara mencoba membuat pada awalnya, tapi sosial media yang benar-benar bisa take-off cuma beberapa yang dipakai orang. Karena kita nggak butuh untuk gabung ke sosial media yang kecil-kecil. Saat ini sosial media yang besar itu kan grupnya Meta milik Facebook, sosial media grupnya TikTok, sama grupnya Twitter. Selain daripada tiga ini, semua sosial media yang ada di market itu hilang. Saya pikir ini akan terjadi sama dengan Metaverse, tapi kenapa Metaverse ada dua bukan cuma satu? Karena semua yang terpusat itu tidak akan bisa mengerjakan yang abu-abu.

Yang abu-abu itu contohnya gimana, Pak?

Abu-abu contohnya dunia gaming, gambling, atau bahkan sesuatu yang bersentuhan yang lebih dewasa. Itu kan bukan hal-hal yang mungkin dikerjakan oleh Meta atau Facebook, tapi itu mungkin dikerjakan oleh metaverse yang berbasiskan blockchain. 

Dari sekian banyak koin, kriteria apa yang ditetapkan Indodax untuk memilih mana koin yang diperdagangkan di Indodax?

Jadi waktu listing di Indodax mempertimbangkan tiga hal. Pertama kita lihat secara project-nya dulu, project yang fungsinya bagus harus ada di Indodax. Jadi kita liat fungsi dan project-nya itu bagaimana untuk ekosistem blockchain di dunia maupun di Indonesia. Yang kedua, itu kita melihat dari faktor komersial. Kadang beberapa project memang memiliki faktor komersial yang bagus yang ditawarkan ke Indodax, kita juga akan mempertimbangkan. 

Yang ketiga, itu kita melihat ini dari industri dalam negeri atau internasional? Kita lihat dari faktor komunitasnya. Kalau komunitasnya cukup besar di Indonesia atau kalau komunitasnya cukup besar di internasional, biarpun project-nya mungkin tidak terlalu bagus, kita akan listing. Karena biasanya kalau komunitasnya kuat, ada kecenderungan produknya akan lebih baik.

Jadi tiga faktor ini. Pertama faktor produknya, kedua komersial, yang ketiga itu dilihat dari komunitasnya. Tiga hal inilah yang menjad pertimbangan. Mereka tidak perlu mempunyai ketiganya, cukup mempunyai salah satu dari ketiganya.

Berapa jumlah koin di Indodax sekarang, Pak?

Saat ini token yang diperdagangkan 220-an ya. 

Selanjutnya: Regulasi Kripto

Terkait regulasi, Pemerintah sudah merilis aturan kripto, itu bagaimana dampaknya?

Saya kira dampaknya terhadap konsumen jelas positif karena konsumen sekarang akan lebih jelas transaksinya. Mereka enggak lagi kebingungan cara menyatakan pajaknya kalau mereka trading

Nah kalau dampaknya di industri juga saya kira cukup positif, karena industri yang bergerak di bidang kripto ini sudah legal dalam arti kita ikut memberi sumbangan kepada negara. Tapi di satu sisi enggak bisa dibantah pajaknya cukup besar ya. Biaya trading kripto itu kan cuma sekitar 0,3% dengan pajaknya sendiri 0,2%. Sehingga kalau dari industri sebelumnya kita menetapkan 0,3%, kini kita mengenakan 0,5%. Jadi kalau di industri mungkin margin kita berkurang jauh, tapi secara komunitas karena ini positif, ya harus kita support

Infografik_Tarif pajak transaksi kripto
Infografik_Tarif pajak transaksi kripto (Katadata/ Pretty J. Zulkarnain)

Secara regulasi apakah sudah mencukupi?

Regulasi di Indonesia yang saya kira ditunggu yaitu bursa berjangka yang saat ini katanya akan mendapatkan license dari pemerintah. Ini penting sekali karena bursa ini yang akan memonitor transaksi seluruh crypto exchange yang ada di Indonesia. Sehingga crypto exchange yang ada di Indonesia statusnya benar-benar ada yang mengawasi transaksi realtime dan tidak ada tipu-tipu di belakangnya. 

Sudah pernah ada diskusi dengan pemerintah soal ini, Pak?

Sudah, sudah cukup sering diskusi dengan pemerintah soal ini. Saya kira dari BAPPEBTI sebentar lagi akan mengesahkan [bursa berjangka kripto], tapi kita tunggu aja.  

Kalau soal bursa berjangka itu, dari industri ingin seperti apa?

Rambu-rambunya yang kita kira paling penting dari industri adalah bursa ini harus bersifat untuk benar-benar memonitor transaksi crypto exchange. Sehingga crypto exchange yang saat ini sudah banyak sekali, mereka bisa memberikan data lebih transparan kepada member sehingga member bisa tahu mana crypto exchange yang bisa dipercaya dan tidak melakukan tipu-tipu dalam memoles data transaksi. Karena kalau data transaksi dipoles, yang rugi kan member kita.

Yang kedua, tujuannya untuk melindungi industri juga. Dalam arti bursa ini menjadi pengawas dan wasit apabila ada crypto exchange yang dirasa bertindak tidak sesuai dengan regulasi yang ada di Indonesia. 

Terkait bursa kripto, untuk kliringnya akan dipegang KBI [PT Kliring Berjangka Indonesia] atau seperti apa?

Indodax ini salah satu crypto exchange yang spesial karena kita ini crypto exchange satu-satunya di Indonesia yang memiliki izin Bappebti. Kita juga sudah melakukan percobaan dengan cara semua transaksi rupiah kita itu sudah mulai di-handle oleh kliring. Jadi transaksi rupiah di Indodax itu jauh lebih aman dari crypto exchange lainnya.

Saat ini kliring yang kita kerjasama itu dengan PT KBI. Ini istilahnya yang mengawasi transaksi rupiah kita itu negara karena KBI itu BUMN. Jadi Indodax itu enggak boleh main-main dengan uang member.

Nantinya KBI bakal jadi kliringnya bursa kripto?

Saya kira sejauh ini KBI adalah salah satu calon untuk kliring bursa kriptonya. Saya kurang tahu nanti oleh pemerintah akan ditunjuk BUMN yang mana. Cuma sekarang yang punya pengalaman dan sudah bekerjasama dengan Indodax adalah PT KBI. 

Bagaimana gambaran prospek industri kripto di Indonesia?

Jadi kalau kita bicara mengenai total transaksi kripto, jumlah trader kripto di tahun 2020 di semua crypto exchange yang ada di Indonesia itu total investornya cuma empat juta orang. Tapi kalau dibandingkan sekarang 2022, total seluruh trader kripto di Indonesia itu mencapai 12,4 juta orang. Jadi peningkatannya dibanding 2020 itu tiga kali lipat, itu salah satu yang menarik. 

Di bulan Mei 2021, total seluruh trader aset kripto di Indonesia itu baru 6,5 juta investor. Jadi kalau ditanya dari Mei 2021-2022, peningkatannya hampir dua kali lipat. Ini salah satu hal yang menarik. Tapi kalau secara pola transaksi dalam rupiah, tahun 2020 crypto exchange itu total transaksi sekitar Rp 65 triliun dalam setahun. Sedangkan pada 2021 transaksi kripto dalam rupiah itu mencapai Rp 859 triliun. Jadi ini satu hal yang sangat menarik saya kira

Kalau untuk perubahan tren minat investor bagaimana? 

Kalau bicara mengenai tren, saya tidak bisa terlalu menunjukkan angkanya. Tapi kalau angka perkiraan yang kita lihat, biasa terjadi di Indodax pada saat BTC nilainya tinggi, itu rata-rata orang trading BTC jauh lebih sering dibanding saat rendah seperti sekarang. Sekarang orang cenderung memegang altcoin untuk trading dibanding BTC. Biarpun kalau secara logika seharusnya mereka membeli BTC ya, karena ini kesempatan membeli BTC di harga murah.

Apakah ada rencana untuk merilis koin baru di tahun ini?

Kalau ditanya tahun ini, rencana besar Indodax bukan me-listing koin apa, tapi rencana besar kita ingin meng-update seluruh sistem Indodax. Jadi tahun ini, perkiraan di Q3 ini, kita akan mengupgrade seluruh sistem Indodax. Ini kita lagi upgrade total, proses upgrade ini sudah kita lakukan selama satu tahun terakhir. Jadi mulai Q3, kita bakal memberikan new experience buat para trader aset kripto di Indonesia.

Update seperti apa yang dilakukan?

Waktu di tahun 2020-2021, itu kan mereka kalau tradingnya dalam satu detik bisa ribuan posisi, kadang-kadang sistem Indodax ada hang sedikit. Makanya kemarin banyak pemain mengeluh soal itu. Nah, sistem yang baru ini memastikan tidak lagi ada kejadian seperti itu. Sistemnya akan sangat smooth seperti sistem perdagangan bursa saham yang ada di Indonesia. Jadi mereka mau trading ribuan transaksi per detik pun, sistem kita akan bisa masuk kok.

Banyak investor mulai melirik crypto exchange pesaing Indodax seperti Tokocrypto dan Pintu, bagaimana Anda melihatnya?

Ini juga salah satu poin yang membedakan kita dengan kompetitor. Jadi kompetitor itu mencari dananya dari investor, pemegang saham, dan sebagainya. Kalau di Indodax kita merupakan perusahan asli Indonesia dan untuk Indonesia. Jadi pemegang saham kita itu mayoritas adalah perusahaan Indonesia yang punya kepentingan strategis untuk mengembangkan ekosistem kripto di Indonesia. 

Nah bagaimana minat investor asing terhadap aset kripto di Indonesia? Saya kira minatnya cukup tinggi. Di Indodax sendiri banyak ditawari oleh venture capital dan investor asing. Cuma saat ini kita ingin memastikan kalau Indodax ini benar-benar perusahaan Indonesia. Karena kita punya mimpi untuk Indodax ini bisa menjadi peruhaan terbuka dengan IPO di Bursa Efek Indonesia. 

Sudah ada target IPO tahun berapa?

Dari kita sih pengen secepatnya, tapi kita menunggu dari regulator untuk memastikan kita nyaman melakukan IPO.

Seandainya ada VC [venture capital] lokal yang tertarik dengan Indodax, apakah berminat?

Sejak berdiri pada 2013, kita itu pendekatannya bukan mencari dana tapi sebagai strategic shareholder. Jadi orang yang memegang saham Indodax harus mempunyai kepentingan strategis untuk mengembangkan ekosistem kripto dan blockchain di Indonesia.

Ini bukan sekedar dana. Kita lebih ingin membesarkan ekosistem kripto di Indonesia dengan tujuan yang baik, dengan tujuan yang lebih melayani kepada konsumen trader aset kripto di Indonesia. 

Kalau ada strategic investor dari investor lokal yang bisnisnya bisa beririsan, masih membuka peluang untuk itu ya, Pak?

Betul. Selama ada kepentingan strategis di belakangnya, kita open. Tapi kalau hanya sebatas dana, sepertinya kita enggak akan ke arah sana. 

Banyak token mengandalkan endorser dari figur publik, apakah ini strategi jitu?

Saya kira ini sesuatu yang tidak bisa dibantah sih, kalau influencer itu punya kekuatan. Jadi kalau memang ada endorser atau influencer yang terlibat dalam sebuah project, trader cenderung membeli daripada project yang tidak dikenal oleh publik. Itu menjadi salah satu titik penilaian si trader dalam membeli kripto itu.. 

Apakah sekarang masih ada masalah soal edukasi?

Masih dong, karena kita bicara mengenai apa itu aset digital, apa itu BTC. Itu masih menjadi challenge utama. Jadi waktu orang mendengar Indodax, orang akan bertanya apa itu BTC. itu pertanyaan yang sudah ditanyakan sejak 2009 dan sampai sekarang. 

Jadi edukasinya masih berkutat soal apa itu BTC, apa itu aset kripto?

Betul. Tapi untungnya kalau kita lihat dari komunitas sendiri sudah lebih aktif juga mengedukasi sekitarnya. Jadi kita berterimakasih sekali pada member yang mau melakukan edukasi.

Terkait edukasi, bagaimana kiat Indodax agar masyarakat terhindar dari investasi ilegal khususnya di dunia kripto?

Di Indodax kita punya sebuah platform bernama Indodax Academy yang bisa diakses di website Indodax dan Youtube. Kita murni memberikan edukasi secara gratis kepada seluruh trader aset kripto tentang bagaimana memilih project yang bagus, bagaimana trading supaya profit, semua definisi soal blockchain itu kita berikan secara bebas dan kita bagikan dengan tujuan untuk memberikan edukasi. 

Kita juga bekerjasama dengan Satgas OJK untuk memastikan daftar hitam aset investasi. Jadi tidak ada yang di daftar hitam itu di-trading-kan di kita. Jadi itu yang kita lakukan secara aktif di Indodax.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...