Ketua TPN Arsjad Rasjid: Kami Harapkan Cuma Satu, Pemilu yang Fair

Sorta Tobing
Oleh Sorta Tobing - Amelia Yesidora
10 November 2023, 08:47
Arsjad Rasjid
Katadata
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid

Dalam epsiode perdana Gultik (Pergulatan Poltik), pembawa acara Wahyu Muryadi alias Om Why berbincang-bincang dengan Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid.

Obrolan politik yang santai tapi menggelitik ini mengupas berbagai isu, terutama mengenai alasan Arsjad menerima pinangan PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo untuk memimpin TPN. 

Ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2021-2026 ini juga mengklarifikasi kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo. “Banyak orang dekat sama Pak Jokowi. Kami semua menghormati beliau,” ucap Arsjad.

Ada pula mengenai strateginya dalam memenangkan Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024. Seperti apa pembicaraan keduanya? Simak kutipan wawancaranya di bawah ini.

Sebagai informasi, diskusi lengkap Om Why dengan Arsjad Rasyid dapat Anda saksikan pada Gultik (Pergulatan Politik) di kanal YouTube Katadata Indonesia. Program ini juga menghadirkan narasumber menarik lainnya yang hadir setiap Jumat pukul 7 malam. 

Anda memilih jadi Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud karena pertimbangan emosional atau sudah ada kalkulasi cermat?

Ada beberapa hal. Pertama, hatinya harus kena dulu. Kedua, apakah cocok atau tidak dengan apa yang ingin saya lakukan. Lalu, saya selalu berpikir risikonya.

Kabarnya tidak langsung mendapat informasi tersebut tapi denger-denger?

Saya dapat kabar dari berita. Waktu itu lagi KTT ASEAN, tiba-tiba orang bilang. Saya kaget. Sampai keluarga saya menelepon dan menanyakan karena ini keputusan besar.

Harusnya saya diajak bicara dululah. Mungkin energinya terlalu tinggi, lalu keluar keputusan tersebut. Ya sudahlah. Dari situ saya bertemu, menanyakan lagi kira-kira apa dan bagaimana. Suatu kehormatan bisa dipilih menjadi salah satu ketua TPN. 

Pertimbangan akhirnya mau menjadi ketua TPN apa?

Waktu itu memang konteksnya perubahan, banyak dinamika terjadi. Saya berpikir dengan satu pemikiran. 

Pertama, saya mengerti ekonomi dan bisnis. Kalau saya melihat bagaimana meng-influence supaya menuju Indonesia Emas 2024. Kalau saya ada di dalam, saya rasa bisa mempengaruhi pemikiran dari segi visi, misi, dan jalannya bagaimana. 

Kedua, saya melihat ini unik. Pemilu kali ini cukup berbeda. Sebanyak 30% pemilih merupakan pemula. Lalu, 30% lagi pemilih yang kedua kali, baru 40% adalah semuanya. 

Dari para pemilih muda, saya rasa ini bagian dari kami untuk melakukan edukasi. Jangan dianggap politik ini enggak asyik, hitam, korupsi. 

Saya ingin menjadi bagian depan untuk memperlihatkan politik bisa menjadi asyik, bermakna, dan memberikan positive influence, dan mengedukasi anak-anak bahwa Anda harus ikut serta, jangan apatis. Yang kita pilih adalah masa depan. 

Nama tim ini pemenangan. Sepertinya optimistis sekali untuk menang?

Harus dong. Jelas kok.

Dasarnya apa yakin menang?

Kira harus memilih figur personality-nya bagaimana, nilai-nilai, dan track record-nya. Tiga hal ini penting untuk memilih seorang pemimpin masa depan.

Untuk itu, kita harus tahu tantangan ke depan apa. Tantangan geopolitik dan ekonomi ada. Lalu soal bonus demografi.

Dari situ dicocokkan dengan pemimpin mana yang mau kita pilih. Kalau di bisnis ada istilah there is a business life cycle

Rapat pematangan struktur TPN Ganjar Pranowo
Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.)

Dalam bisnis, orang berusaha mencegah dan memitigasi risiko sekecil mungkin. Anda sudah paham risiko dari bisnis masuk ke politik?

Kalau saya bilang ini belum masuk politik.

Loh, belum? Tapi bergabung ke TPN? 

Ini adalah tim pemenangan, bukan masuk sebagai pejabat negara dan lain-lain. Tugasnya hanya memenangkan. Saya bukan masuk ke dalam ranah politik. Hanya memastikan, kalau dalam bisnis, produknya. 

Saya punya produk namanya Ganjar dan Mahfud. Nah produk ini saya harus jual supaya orang beli. Dengan konteks tim pemenangan, saya ini memastikan awareness dan popularitas Ganjar-Mahfud dari Sabang sampai Merauke. 

Jadi, bagaimana caranya menang?

Insya Allah, bismillah. Yang kami harapkan cuma satu, pemilu yang fair. Itu saja.

Kenapa bicara pemilu yang fair? Apakah ada kekhawatiran tertentu?

Semua ingin fairness. Enggak ada kata-kata di belakang itu. Saya hanya menyatakan, legitimasi ke depan ini penting sekali. Makanya saya mengatakan fairness harus terjadi. Itu saja. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...