Kerja Sama RI-China, Erick Thohir: Kelanjutan Proyek Kereta Cepat Aman
Menteri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bahwa Pemerintah Indonesia dan Tiongkok berkomitmen untuk menyelesaikan proyek kereta cepat.
Menurut dia, hal itu menjadi kesepakatan yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak.
Selain itu, Erick Thohir juga menyebut bahwa Pemerintah Indonesia dan Tiongkok telah membahas penjajakan kerja sama di sektor perikanan. Hal ini, kata Erick, sejalan dengan upaya kementerian BUMN dalam membangun ekosistem perikanan terintegrasi.
Demikian diungkapkan Erick Thohir saat mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke RRT pada Selasa lalu (26/7).
Dalam kesempatan itu, hadir juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI Beijing Djauhari Oratmangun.
Lebih lanjut Erick mengungkapkan, dalam ekosistem perikanan, BUMN juga berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). “Kami juga melibatkan KNTI (Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia),” katanya dikutip dari Kementerian BUMN pada Kamis (28/7).
Dia ingin ekosistem perikanan dapat mengikuti keberhasilan ekosistem pertanian dalam program makmur. Maka, kata Erick, BUMN mulai menjalankan tiga inisiatif untuk para nelayan, seperti pendanaan nelayan dengan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan PNM di sektor perikanan.
Kemudian mendukung sarana perikanan dengan memperbaiki tata kelola BBM. “Hingga menciptakan akses pasar,” ujarnya.
Lebih jauh Erick menyampaikan, bahwa Indonesia juga telah menjalin kerja sama dalam sektor industri kendaraan listrik.
Ia memastikan, kerja sama dengan Tiongkok tak sekadar kerja sama dalam hal investasi, melainkan juga termasuk transfer teknologi.
(Tim Riset Katadata)