Garnier Terapkan “Green Science” untuk Produk Kecantikan Berkelanjutan
Garnier memperkuat komitmennya memajukan dunia kecantikan dengan mempertegas Green Science sebagai tren kecantikan masa depan. Hal ini sejalan dengan tren orientasi gaya hidup berkelanjutan bagi anak muda, khususnya penggemar produk kecantikan.
Tren gaya hidup berkelanjutan di bidang kecantikan terus berkembang dari waktu ke waktu. Beberapa tahun belakangan muncul fenomena conscious beauty, di mana konsumen semakin sadar untuk memilih produk yang telah menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan pada proses produksi, distribusi, sampai pengelolaan limbah yang tidak merusak alam.
Green Science merupakan rangkaian kegiatan ilmiah lanjutan (seperti bioteknologi) yang memungkinkan Garnier untuk mengembangkan dan menggunakan bahan dan formula yang bekerja maksimal, tetapi juga ramah lingkungan.
Komitmen ini ditegaskan lewat ajang internasional “Greener Never Stops” bersama Presiden Garnier Global Adrien Koskas di Paris, juga dihadiri perwakilan Indonesia dan 30 negara lain. Brand General Manager Garnier Indonesia Agung Panditanegara, Vanesha Prescilla sebagai Brand Ambassador Garnier Indonesia, dermatologis dr. Danar Wicaksono Sp.DV, serta perwakilan kreator kecantikan creator Jovi Adhiguna dan Astari Budi.
Agung mengatakan, sejalan dengan komitmen Green Beauty, Garnier telah melakukan transformasi bisnis dari hulu ke hilir untuk memastikan keberlanjutan setiap lini produksi.
"Lewat Green Science, Garnier memberikan konsumen pilihan bijak dengan menjawab dua kebutuhan sekaligus, yaitu menghadirkan produk kecantikan ramah lingkungan dengan meminimalkan dampak bagi lingkungan, tetapi juga memiliki bahan dan formula alami yang teruji secara klinis melalui penelitian sains dapat memberikan hasil maksimal,” katanya.
Hal ini diperkuat riset oleh IDN Research Institute dalam “Indonesia Gen Z Report 2022” yang menyebutkan 66% dari Gen Z bersedia mengeluarkan dana lebih besar untuk produk-produk berkelanjutan, 70% juga merasa bertanggung jawab terhadap permasalahan krisis iklim.
Ada lima hal yang menjadi fokus utama Green Science dalam menciptakan produk dengan efikasi maksimal, tetapi meminimalisasi kerusakan lingkungan antara lain:
Menggunakan formula berbahan aktif alami berdasarkan penelitian
Pada 2021, jumlah formula Garnier yang mengandung bahan aktif, seperti Vitamin Cg dan Hyaluronic Acid, dan diperoleh melalui proses Green Science terus meningkat. Ini akan bekerja maksimal mengatasi permasalahan kulit, seperti kulit kusam dan kering.
Menggunakan bio-based formula atau berasal dari mineral yang melimpah
Sejak 2016, Garnier berupaya menghadirkan produk dengan bio-based formula karena tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi juga membantu menghemat penggunaan sumber daya alam yang berlebihan.
Menggunakan formula berbahan dasar Vegan dan tersertifikasi Cruelty Free
Dengan penggunaan bahan dasar Vegan, Garnier menghadirkan formula yang aman untuk digunakan dan menghindari eksploitasi terhadap hewan. Seluruh produk Garnier telah mendapat persetujuan resmi oleh Cruelty Free International melalui program Leaping Bunny.
Berkontribusi mengurangi penggunaan air dengan formula lebih kering
Sejak 2019 sampai 2021, Garnier berhasil mengurangi 13% penggunaan air untuk membantu menyelesaikan permasalahan krisis air di dunia.
Meminimalisasi kerusakan lingkungan dalam proses produksi
Garnier terus berupaya untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan melalui proses produksi yang lebih berkelanjutan. Salah satunya melalui upaya pengontrolan laboratorium sehingga tidak menghasilkan limbah yang mencemari lautan.
Ada tiga produk yang diformulasikan dengan Green Science untuk konsumen Indonesia, yakni Garnier Bright Complete Anti-Acne Booster Serum dengan formula 91% biodegradable dan 66% bio-based ingredient, Garnier Bright Complete Booster Serum yang mengandung Vitamin Cg dari hasil teknologi biotransformasi untuk mencerahkan kulit, dan Garnier Sakura Glow dengan formula Hyaluronic Acid melalui proses bioteknologi.
Garnier juga berupaya menjawab kebutuhan konsumen melalui “Product Impact Labelling” sehingga konsumen dapat mengetahui formula produk, bahan dasar kemasan, hingga dampak produk untuk lingkungan.
Garnier bekerja sama dengan eRecycle untuk mendaur ulang sampah plastik. Pada tahun 2022, Garnier bersama konsumen telah berhasil mendaur ulang lebih dari 240 ton sampah anorganik dan tidak berakhir TPA.