Berkat Holding Ultra Mikro, Wanita Ini Bisa Sekolahkan 12 Anak

Bagi Sabariah (49) memanfaatkan akses permodalan Holding Ultra Mikro yang dibentuk BRI untuk mengembangkan ekonomi keluarga dan menyekolahkan tiga anak kandung serta sembilan anak angkatnya.
Anshar Dwi Wibowo
2 Mei 2023, 18:07
Sabariah memanfaatkan akses permodalan Holding Ultra Mikro yang dibentuk BRI. Warga Kelurahan Kunjung Mae, Kecamatan Mariso, Makassar, Sulawesi Selatan ini memiliki usaha warung kopi yang buka 24 jam di jalan Dr. Sam Ratulangi, Makassar.
Dok BRI
Sabariah memanfaatkan akses permodalan Holding Ultra Mikro yang dibentuk BRI. Warga Kelurahan Kunjung Mae, Kecamatan Mariso, Makassar, Sulawesi Selatan ini memiliki usaha warung kopi yang buka 24 jam di jalan Dr. Sam Ratulangi, Makassar.

Bagi Sabariah (49) salah satu hal utama dalam hidup adalah kepedulian terhadap sesama. Berkat akses permodalan Holding Ultra Mikro yang dibentuk BRI, perempuan warung kopi tersebut berhasil mengembangkan ekonomi keluarga dan menyekolahkan tiga anak kandung serta sembilan anak angkatnya.

Sabariah yang juga nasabah PNM Mekaar ini adalah warga Kelurahan Kunjung Mae, Kecamatan Mariso, Makassar, Sulawesi Selatan. Ia memiliki usaha warung kopi yang buka 24 jam di jalan Dr. Sam Ratulangi, Makassar. 

Sabariah menuturkan, sebelum mendapat pinjaman PNM Mekaar usaha warung kopi miliknya sering kali mengalami jatuh bangun. Maklum, Sabariah adalah ibu tunggal yang mengurus 12 anak yang kebutuhan ekonominya sangat besar.

Mekaar sendiri merupakan kependekan dari Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera. Permodalan tersebut berbasis kelompok yang diperuntukan bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro untuk membuka ataupun mengembangkan usaha.

Pada tahun 2017, Sabariah mengakses permodalan dari PNM. Dia mengaku saat dirinya butuh modal memperkuat usaha warung kopi, ada tenaga pemasar PNM mencari nasabah di komplek perumahan tempat Sabariah tinggal.

Ketika ditawari kredit, awalnya Sabariah ragu. Dia takut bunga pinjamannya tinggi. Namun, pemasar PNM meyakinkannya bahwa bunga ringan dan cocok untuk skala usaha seperti warung kopi yang dimiliki Sabariah.

Adapun saat ini Sabariah tergabung dalam kelompok Mekaar Mappanyukki 01, Makassar. Sabariah mengakui, modal yang didapat dia gunakan sepenuhnya untuk mengelola warung kopi miliknya. Awal pinjaman hanya Rp2 juta dan kemudian plafon pinjaman meningkat secara bertahap.

Plafon kreditnya berlanjut menjadi Rp3 juta, kemudian Rp5 juta dan sekarang sudah menjadi Rp9 juta. Karena kegigihannya dalam mengembangkan usaha dan disiplin saat membayar cicilan, Sabariah pernah terpilih menjadi nasabah terbaik. 

Ketika usahanya semakin kuat, ekonomi keluarga Sabariah semakin stabil. Bahkan dia menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi.

“Alhamdulillah dengan modal yang saya pakai di warkop (warung kopi) saya bisa sekolahkan anak sampai kuliah. Saya di kelompok PNM Mekaar sebagai Ketua Sub. Saya juga rangkul warga-warga di lingkungan saya supaya mengikuti jejak saya,” ujarnya.

Keberhasilan itu juga menurutnya tak terlepas dari bunga ringan yang diberikan. Selain itu, petugas PNM seringkali memberi motivasi dengan pemberian hadiah tak terduga bagi nasabah terbaik. Dia pun menuturkan, selain mengangkat ekonomi masyarakat melalui akses permodalan, juga menghindarkan pelaku usaha di tataran bawah dari jerat rentenir.

Diberdayakan oleh Holding UMi 

Dengan usahanya yang kian mapan, Sabariah ditawari dan sudah menjadi AgenBRILink Mekaar serta sedang berproses menjadi Mitra UMi (Ultra Mikro). Seperti diketahui, pada September 2021 pemerintah melalui Kementerian BUMN membentuk Holding UMi untuk memperkuat ekosistem usaha ultra mikro nasional.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...