BUMN Perkuat Ketahanan Energi lewat Kendaraan Listrik dan Biofuel
Indonesia perlu menyiapkan cetak biru ketahanan energi nasional untuk masa depan. Untuk itu, PT Pertamina saat ini sedang merancang strategi detail terkait ketahanan energi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, situasi pertumbuhan ekonomi dunia sedang melambat. Belum lagi, banyak negara Eropa yang harus menanggung inflasi tinggi dari pertumbuhan ekonominya.
“Isu supply chain berulang-ulang saya sebut sebagai isu yang sangat besar. Energi dan pangan, kita bisa lihat bagaimana harga-harganya meningkat drastis di Eropa,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (6/7).
Indonesia masih melakukan impor minyak mentah. Pada sisi lain, pemerintah terus mendorong penggunaan kendaraan listrik. Menurut Erick, ketika kendaraan listrik marak digunakan, bukan berarti Indonesia lantas menurunkan impor minyak mentah. “Impor BBM (bahan bakar minyak) akan kami jaga peningkatannya,” imbuh dia.
Penggunaan BBM akan mulai bergeser dan tidak terfokus pada bahan bakar untuk kendaraan saja. Pasalnya, industri petrokimia Tanah Air juga memerlukan minyak mentah sebagai bahan baku obat-obatan, baju, dan botol plastik.
Untuk itu menyeimbangkan hal itu, Pertamina mempersiapkan biofuel. Hal ini akan dilakukan atas kerja sama dengan Holding Perkebunan Nusantara. “Artinya, ada shifting dari crude oil itu salah satunya ke biofuel. Maka saya review juga kesiapan Pertamina (soal) biofuel,” ucap Erick. Nantinya, pemerintah akan mendorong penggunaan kendaraan listrik plus biofuel.