Pertamina Dorong Kolaborasi Pengelolaan Sampah di Bantar Gebang
Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (RJBB) meresmikan Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Pelestarian Lingkungan Hidup di Kawasan Bantar Gebang pada Selasa (15/8), di Sekolah Alam Tunas Mulia, Kota Bekasi.
Program ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang memiliki fokus utama pengelolaan sampah organik dengan program integrasi budidaya maggot dan kolam lele.
Ada pula kegiatan pengelolaan sampah anorganik melalui bank sampah di tiga titik dan penanaman pohon di area Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dan Sekolah Alam Tunas Mulia.
Selain itu, Pertamina menjalankan program edukasi lingkungan dan memberikan bantuan fasilitas pendidikan kepada Sekolah Alam Tunas Mulia. Program berkolaborasi dengan T.CARE yang didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, DLH Provinsi DKI Jakarta, dan masyarakat di lingkungan Bantar Gebang.
“Menariknya, program edukasi pengelolaan lingkungan juga melibatkan siswa. Harapannya, edukasi sejak dini ini menjadikan anak sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, tidak buang sampah sembarangan, dan sadar akan manfaat sampah yang bisa menghasilkan bahkan meningkatkan ekonomi,” ujar Manager CSR PT Pertamina (Persero) Dian Hapsari saat memberikan sambutan.
Sejak dimulai pada awal tahun 2023, Pertamina bersama T.CARE telah mendorong upaya pelestarian lingkungan di wilayah Bantar Gebang, khususnya di tiga lokasi program yakni Sekolah Alam Tunas Mulia, Cluster Ixora, dan Jasmine Bekasi Timur Regency.
Selama Juni-Juli 2023, program ini telah efektif mengurangi sampah organik sebesar 6,7 ton dengan memanfaatkan maggot yang kemudian digunakan sebagai pakan lele. Efisiensi penggunaan pakan lele dari maggot ini berhasil meningkatkan hasil panen lele mencapai 150 kg/kolam dengan siklus panen yang dipercepat menjadi 2,5 bulan.
Hasil panen lele ini kemudian digunakan untuk operasional Sekolah Alam Tunas Mulia yang memberikan pendidikan gratis bagi 267 siswa dan 59 santri, terutama anak-anak pemulung dan putus sekolah.
Selain itu, program ini telah berkontribusi dalam pengurangan sampah anorganik sebanyak 1,6 ton dalam program bank sampah. Masyarakat yang terlibat dalam program ini meningkat dari sekitar 273 KK pada Juni menjadi sekitar 405 KK pada Juli.
“Angka-angka yang dihasilkan sudah menandakan kontribusi yang dilakukan masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah dari lingkungannya masing-masing bahkan sudah ada yang berhasil untuk kemandirian ekonomi,” ujar Dian.
Ketua Yayasan Sekolah Alam Tunas Mulia Juwarto menyampaikan apresiasi atas program Pertamina yang dilaksanakan di sekolahnya. Menurutnya kegiatan ini sangat bermanfaat karena melibatkan siswa dan warga sekitar untuk turut serta dalam pengelolaan sampah agar bisa lebih peduli dengan lingkungan.
“Ditambah lagi kegiatan ini dapat menghasilkan ekonomi yang lebih baik. Semoga ke depannya program ini semakin maju agar semakin banyak orang dan anak-anak yang bisa memperoleh pendidikan yang baik,” katanya.
Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menyampaikan,program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah di sumber sehingga dapat mengurangi sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang.
“Program ini kami harapkan dapat menjadi pendorong kolaborasi yang baik dari berbagai pihak dalam upaya mengatasi masalah persampahan, baik yang berasal dari DKI Jakarta maupun di wilayah Kota Bekasi,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi dukungan DLH Kota Bekasi dan DLH Provinsi DKI Jakarta, serta partisipasi aktif masyarakat. “Semoga kolaborasi multi-stakeholder ini dapat berjalan untuk peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekitar kita,” katanya.
Dalam program ini, Pertamina juga melaksanakan program penanaman pohon dan penghijauan kawasan. Sebanyak 300 pohon ditanam di area TPST Bantar Gebang dan Sekolah Alam Tunas Mulia yang terdiri dari berbagai jenis seperti pohon mahoni, sirsak, jambu, ketapang mutiara, dan melati.
Turut hadir dalam Program Pelestarian Lingkungan Hidup antara lain Manager CSR & SMEPP PT Pertamina Patra Niaga Sri Nur Hidayat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yudianto, Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rommel P.P Pasaribu
Selain itu, ada Head of Environmental Sustainability T.CARE Budi Harianto, Camat Bantar Gebang Cecep Miftah Farid, Ketua RW Cluster Ixora Budi Hartono, Ketua RW Cluster Jasmine Lesmono, dan penerima manfaat program serta Sekretaris Bank Sampah Induk Patriot Bekasi Wildan Azizi Riva’i.