Ajarkan Cerdik Kelola Uang, digibank by DBS Luncurkan #JalaniCerdikmu
Bank DBS Indonesia melalui digibank by DBS memperkenalkan kampanye #JalaniCerdikmu, sebuah kampanye yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat kelas menengah pada segmen emerging affluent.
Kampanye tersebut juga turut membantu masyarakat kelas menengah itu untuk memaksimalkan kebahagiaan di tengah banyaknya prioritas hidup, yakni kesenangan di hari ini dan perencanaan untuk masa depan.
Konferensi pers ini dihadiri oleh Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung; Head of Digital Banking PT Bank DBS Indonesia, Erline Diani; Head of Consumer Banking Marketing Technology PT Bank DBS Indonesia, Risanti Febriana; serta Travel Content Creator, Jovita Ayu.
Pada Januari hingga Juni 2023, digibank by DBS melakukan studi kepada hampir 7.500 responden dari segmen emerging affluent dengan pendapatan individu per bulan sebesar Rp10 juta ke atas.
Studi tersebut bertujuan meneliti beragam aspek seperti nilai kehidupan, gaya hidup, aspirasi, tantangan hidup, serta perilaku keuangan, dan bagaimana hal ini membentuk sikap mereka terhadap produk finansial termasuk perbankan.
Studi ini pun menemukan adanya lima persona berdasarkan perilaku, yaitu 39 persen responden memprioritaskan kebutuhan rumah tangga seperti memenuhi kebutuhan sehari-hari, 26 persen responden ingin mengoptimalkan pengalaman hidupnya seperti liburan dan membeli barang mewah.
Selain itu, 14 persen responden memiliki aspirasi untuk memenuhi kesenangan pribadi dan kebutuhan sosial seperti membeli kendaraan dan mengganti gadget, 12 persen responden secara konsisten membangun keuangan untuk kebebasan masa depan seperti mempersiapkan pendidikan anak dan dana pensiun.
Sementara sisanya, 9 persen responden aktif dan ambisius dalam membangun keuangan seperti renovasi dan mengembangkan properti.
Dengan proporsi terbesar kedua dari kelas menengah di Indonesia yakni sebesar 26 persen, responden ‘urbanites’ yang ingin mengoptimalkan gaya hidupnya ini menjadi fokus digibank by DBS.
Pasalnya, mereka memiliki beragam aspirasi hidup, namun diiringi rasa tanggung jawab tinggi untuk memastikan masa depan yang aman.
Kaum urbanites umumnya memiliki pengeluaran sebesar 70 persen dari pendapatan untuk kebutuhan primer dan sekunder. Sementara, 30 persen lainnya digunakan untuk rencana jangka pendek seperti liburan, hobi dan gaya hidup.
Kendati telah memiliki alokasi dana dan perencanaan finansial, mereka masih memiliki beberapa kekhawatiran, di antaranya kurangnya dana untuk menikmati hidup, banyaknya prioritas yang harus dijalani, hingga kejadian tak terduga pada anggota keluarga.
Serangkaian studi ini juga menemukan responden sering dihadapkan pada pilihan sulit antara menikmati hidup atau mempersiapkan masa depan. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan keuangan sehingga menimbulkan perasaan bersalah dalam mengambil keputusan.
Hasil riset ini sejalan dengan temuan oleh Ipsos pada laporan yang berjudul Ipsos Global Happiness 2023 bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan kebahagiaan masyarakat Indonesia adalah kondisi keuangan yang kuat.
Guna menyikapi tantangan tersebut, dibutuhkan trik-trik cerdik untuk memperkuat kondisi keuangan sehingga mereka dapat menemukan kebahagiaan saat ini tanpa melupakan kebutuhan masa depan.
Head of Digital Banking PT Bank DBS Indonesia, Erline Diani mengatakan, melalui kampanye #JalaniCerdikmu yang bertepatan dengan hari jadi digibank by DBS yang keenam, pihaknya berkomitmen untuk berperan sebagai sahabat yang memberikan banyak tips dan trik cerdik (resourceful friend) melalui beragam solusi perbankan yang dibutuhkan nasabah dalam satu aplikasi, sejalan dengan misi untuk menjadi full-fledged digital banking.
“Dengan kehadiran kampanye ini, kami berharap agar nasabah dapat memaksimalkan kesenangan hari ini sambil tetap mempersiapkan masa depan,” ujar Erline.
Melalui kampanye #JalaniCerdikmu, kini nasabah digibank by DBS dapat memanfaatkan beragam cara cerdik pada aplikasi digibank by DBS.
Pertama, menjaga cashflow agar dana tumbuh maksimal. digibank by DBS memungkinkan nasabah untuk mengubah transaksi kartu kredit menjadi cicilan hingga 60 bulan agar aliran dana tetap terjaga. Dengan demikian, uang yang belum terpakai dapat ditabung dengan bunga hingga 7 persen per tahun atau diinvestasikan mulai Rp100 ribu di 120+ produk investasi dengan rekomendasi yang dipersonalisasi.
Kedua, mendapat lebih banyak manfaat demi hidup lebih bermakna. Kini nasabah dapat menikmati fitur gratis transfer tanpa kuota serta beragam promo cashback atau diskon baik dengan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) maupun kartu kredit. Selain itu, nasabah dapat melakukan pembayaran dengan poin rewards sehingga belanja pun terasa lebih menyenangkan.
Ketiga, mengendalikan seluruh kegiatan perbankan dalam satu aplikasi secara instan. Dengan kapabilitas digital yang mumpuni, nasabah dapat membuka rekening digibank by DBS tanpa perlu ke cabang serta mengajukan aplikasi kartu kredit dan pinjaman dengan persetujuan hanya 60 detik. Selama 24/7, nasabah dapat mengelola, memonitor keuangan, memblokir atau mengaktivasi kartu kredit dan debit, transfer gratis, bertransaksi secara praktis dengan QRIS, top up e-wallet, hingga bayar tagihan dengan satu kali klik tanpa berpindah aplikasi.
Keempat, berkontribusi pada keberlanjutan. Lebih dari itu, digibank by DBS juga memiliki fitur LiveBetter yang memungkinkan nasabah untuk mendapatkan tips gaya hidup keberlanjutan (sustainable lifestyle) dan berinvestasi pada produk berbasis Environment, Social, and Governance (ESG).
Pada kesempatan yang sama, Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung menyampaikan, sebagai bank yang selalu konsisten berfokus pada nasabah (customer-centric), pihaknya terus mengembangkan produk dan layanan digibank by DBS berdasarkan tren dan insights terkini.
“Hal itu demi menyediakan layanan yang komprehensif dan relevan sehingga nasabah dapat menjadi lebih cerdik dalam mengambil keputusan keuangan serta mencapai kualitas hidup yang lebih baik,” imbuh Rudy.
Rudy menambahkan, pihaknya juga berkomitmen untuk mendampingi mereka dalam setiap tahap (wealth continuum) baik dalam bertransisi menuju kelas menengah (44 persen dari populasi Indonesia), ketika sudah menjadi bagian dari kelas menengah (20 persen dari populasi Indonesia), hingga saat menjadi nasabah segmen prioritas.
“Hal ini kami lakukan agar nasabah dapat ‘Live more, Bank less’, di mana mereka dapat menikmati hidup secara maksimal tanpa perlu dirumitkan dengan urusan perbankan,” tandasnya.