Dukung Gerakan PLTS Atap, Xurya Ajak Pelaku Industri Gunakan EBT

Mengusung tema ‘Going Green is Good for Your Business’, Xurya mendorong para pelaku industri untuk menjadi ‘Going Green’ melalui pemasangan PLTS Atap.
Umar Qadafi
Oleh Umar Qadafi - Tim Publikasi Katadata
19 September 2023, 13:50
Perayaan Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) yang ke-6, di mana Xurya memilih Jawa Timur sebagai lokasi penyelenggaraan, tepatnya di Hotel Novotel Samator, Surabaya, Jumat (15/9).
Dok. Xurya
Perayaan Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) yang ke-6, di mana Xurya memilih Jawa Timur sebagai lokasi penyelenggaraan, tepatnya di Hotel Novotel Samator, Surabaya, Jumat (15/9).

Xurya sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang energi baru dan terbarukan serta mempelopori metode Rp0 dalam pembiayaan PLTS Atap, kembali memberikan dukungannya untuk memperingati deklarasi Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) yang ke-6.

Kali ini, perayaan GNSSA dilakukan cukup berbeda di mana Xurya memilih Jawa Timur sebagai lokasi penyelenggaraan, tepatnya di Hotel Novotel Samator, Surabaya, pada Jumat (15/9) lalu.

GNSSA adalah sebuah gerakan yang dideklarasikan pada tanggal 13 September 2017 lalu oleh dua kementerian, berbagai asosiasi energi terbarukan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Institute of Essential Services Reform (IESR).

Gerakan ini bertujuan untuk mendukung Kebijakan Energi Nasional, yaitu tercapainya 23% penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2025, dengan cara mendorong dan mempercepat pembangunan pembangkit listrik surya atap di perumahan, fasilitas umum, gedung perkantoran dan pemerintahan, bangunan komersial, dan kompleks industri. Sejak dideklarasikan hingga sekarang, sudah lebih dari 50 badan usaha di Indonesia mendukung gerakan ini.

Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) sekaligus salah satu Deklarator GNSSA menyatakan, ide dan target GNSSA sendiri berdasarkan target 23% bauran energi terbarukan di 2025, di mana PLTS ditargetkan berkontribusi 6,5 GW.

Faby menambahkan, PLTS Atap yang belum jadi sumber energi yang mainstream harus dapat menjadi berkontribusi. Karena perlu pertumbuhan yang masif, pihaknya mendorong gerakan ini. Dengan demikian target 1 GW di 2020 lalu, dapat terwujud oleh gerakan rakyat yang memasang PLTS Atap di atap bangunan rumah, kantor, dan industri. Selain itu, gerakan ini juga menciptakan peluang usaha dan kesempatan investasi bagi energi terbarukan.

“Saya berharap kita dapat menggaungkan gerakan ini kembali supaya menjadi gerakan yang dapat mendukung transisi energi di Indonesia dan menjadikan PLTS sebagai kontributor utama dalam upaya percepatan melakukan transisi energi,” ujar Fabby.

Hingga bulan Juli 2023, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Indonesia meningkat signifikan hingga 26%, dari jumlah pelanggan sebanyak 5.926 pada Juli 2022 menjadi 7.472 pelanggan per Juli 2023.

Tuntutan pasar yang semakin kuat akan penggunaan produk hijau mendorong sektor komersial dan industri mulai beralih menggunakan energi terbarukan, salah satunya PLTS Atap.

Eka Himawan, Managing Director Xurya mengatakan, permintaan instalasi PLTS Atap saat ini meningkat cukup pesat, terutama untuk sektor komersial dan industri. Hal tersebut juga berpengaruh langsung kepada performa bisnis Xurya.

Kenaikan permintaan PLTS Atap ini, lanjut Eka, tidak hanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan saja, tetapi juga dari nilai ekonomi. Pasalnya, kata Eka, dengan menggunakan PLTS Atap, perusahaan dapat menghemat total tagihan listrik perusahaan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...