Pertumbuhan yang Berkelanjutan dari Delta Dunia Group

Delta Dunia Group meraih pertumbuhan kinerja keuangan dan skor penilaian ESG pada semester I 2023.
Shabrina Paramacitra
1 Oktober 2023, 20:54
Delta Dunia Group meraih pertumbuhan kinerja keuangan dan skor penilaian ESG pada semester I 2023.
BUMA Australia

Pada paruh pertama 2023, PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) melaporkan pendapatan yang meningkat 19 persen secara year-on-year (YoY). Angkanya mencapai US$860 juta, atau setara Rp13,35 triliun.

Namun, laba bersih emiten berkode saham DOID ini menurun 13 persen (YoY) menjadi US$5 juta (Rp77,63 miliar). Hal ini tersebab peningkatan pendanaan yang lebih tinggi seiring kenaikan London Inter-Bank Offered Rate.

Perseroan menghasilkan 286 juta bank cubic meter, peningkatan volume overburden 10 persen (YoY) dan 42 juta metrik ton batu bara, serta peningkatan produksi batu bara sebesar 2 persen (YoY). EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi naik menjadi US$175 juta alias Rp2,71 triliun. Angka ini meningkat 7 persen (YoY).

Belanja modal tercatat sebesar US$44 juta atau senilai Rp683,14 miliar. Nominal ini menurun 47 persen berkat penyelesaian beberapa proyek di Indonesia. Sementara itu, arus kas operasional meningkat menjadi US$143 juta atau setara Rp2,22 triliun. Peningkatan EBITDA menghasilkan arus kas bebas yang positif US$105 juta (Rp1,63 triliun).

Direktur Delta Dunia Group Dian Andyasuri mengatakan, kinerja keuangan perseroan pada semester I 2023 mencerminkan transformasi bisnis, seiring upaya diversifikasi sumber pendapatan.

“Kami mencapai perubahan signifikan dalam komposisi pendapatan kami. Dengan batu bara metalurgi dan infrastruktur berkontribusi sebesar 18 persen, menandai langkah signifikan untuk mengurangi proporsi pendapatan yang berasal dari produksi batu bara termal, yang sekarang mencapai 82 persen,” kata Dian dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (10/1).

Transformasi ini merupakan kelanjutan dari aktivitas yang telah dilakukan perseroan pada tahun 2022. Kala itu, pendapatan batu bara metalurgi hanya 13 persen saja.

Terlepas dari tantangan industri, grup usaha ini mencatat penurunan marjin 3 persen (YoY) akibat tekanan inflasi operasional di Indonesia. Sebaliknya, Australia berhasil mempertahankan marjinnya, meskipun ada peningkatan biaya dari kontrak baru.

Delta Dunia Group memiliki saldo kas sebesar US$218 juta atau senilai Rp3,38 triliun pada akhir semester I 2023. Kesehatan keuangan induk usaha PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), PT Bukit Teknologi Digital, dan PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU) ini masih kuat.

Rasio utang bersih terhadap EBITDA tercatat sebesar 1,99x, alias yang terendah dalam lima tahun terakhir.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...