Tahun Ini, BRI Targetkan Penyaluran KUR Capai Rp165 Triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp165 triliun sebelum tahun ini berakhir. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menetapkan target penyaluran KUR tahun ini rampung pada September 2024.
Optimistis tersebut tak lepas dari strategi Perseroan, terutama terkait percepatan graduasi atau upaya menaikkelaskan nasabah eksisting, dan perluasan jangkauan penerima baru.
“Tahun ini, kami akan salurkan KUR kepada lebih dari 3,7 juta nasabah dari pipeline sebanyak 7 juta. Kami sudah siapkan nasabah-nasabah lama kami kurang lebih 2 juta kita akan naikkelaskan,” ucap Supari dikutip dari siaran pers, Jumat (19/1).
Target ini lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian 2023, yakni BRI menjangkau 3,4 juta nasabah dengan 2,2 juta di antaranya merupakan nasabah baru. Sementara itu, BRI menaikkelaskan nasabah KUR eksisting sebesar 1,7 juta.
Supari mengimbuhkan, BRI akan terus mengupayakan percepatan graduasi dan meraih jangkauan yang lebih luas dengan mengedepankan program pemberdayaan. Artinya, ini merupakan langkah transformasi dari fokus pembiayaan dan skema subsidi bunga yang selama ini diterapkan pada KUR generasi kedua.
Strategi yang sudah berjalan kurang lebih 10 tahun itu bertujuan agar penerima KUR tak hanya semakin bertambah jumlah tetapi juga kualitas nasabah turut meningkat.
Supari menjelaskan, saat ini BRI memiliki program pemberdayaan baik secara digital maupun konvensional untuk para pelaku UMKM maupun ultra mikro. Sebanyak 7 juta nasabah ditargetkan akan terus tumbuh, berkembang, dan naik kelas sehingga tak perlu lagi mendapatkan layanan KUR.
Salah satu yang berdampak signifikan adalah keberadaan 59 titik rumah BUMN yang menaungi lebih dari 3 juta anggota. Tak kalah penting, keberadaan Holding Ultra Mikro (UMi) yang menjangkau lebih dari 45 juta pelaku ultra mikro.
“Program yang menjangkau mikro yang lebih bawah lagi, yakni ultra mikro, kami akan terus perkuat. Kami bekerja sama dengan PNM dan Pegadaian yang sudah menjadi bagian dari holding ultra mikro,” tutur Supari.
Praktik Holding Ultra Mikro (UMi) menerapkan konsep hybrid bank, yang mana adaptasi digital mulai dikenalkan kepada para pelaku usaha. Supari mengatakan dengan konsep ini, pelaku usaha di segmen ultra mikro semakin mudah dalam mengakses lembaga keuangan formal. Berbekal akses yang merata maka pelaku usaha dapat semakin memahami literasi keuangan.
“Kami proyeksikan inisiatif pemerintah, yakni 90 persen inklusi harus terjadi pada 2024. Ini pasti terjadi, karena 2023 kemarin inklusi keuangan Indonesia sudah 87 persen. Melalui keberadaan BRI melalui Holding UMi akan mempercepat dan meningkatkan literasi lantas mempercepat inklusi,” ucap Supari.