Dukung ESG, NeutraDC Hadirkan Fasilitas Pengelolaan Sampah
Neutra DC, anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) di bidang bisnis data center memperkuat implementasi lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dengan memberikan mesin dan bangunan pengelolaan sampah untuk 10.450 warga Desa Jambidan, Kapanewon, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Penyerahan dilakukan pada Senin (6/3), dalam perayaan ulang tahun kedua NeutraDC di Yogyakarta.
Hal tersebut merupakan bagian dari program ESG Existence for Sustainability by Telkom Indonesia (EXIST) sekaligus upaya mewujudkan kehidupan dan bisnis yang lebih berkelanjutan.
Menurut CEO NeutraDC Andreuw Th A F, implementasi ESG ini dilakukan karena saat ini Yogyakarta sedang mengalami krisis pembuangan sampah karena tempat pembuangan sampah (TPS) Piyungan resmi ditutup.
“Kami ingin menjadi solusi bagi warga dalam mengelola sampah jangka panjang,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/3).
Andreuw melanjutkan, melalui momen ulang tahun NeutraDC, perusahaan ingin berkontribusi bagi lingkungan dan mengedukasi warga terkait pengelolaan sampah dan menciptakan ekosistem yang baik baik perekonomian warga.
Mesin pengelolaan sampah bekerja untuk mencacah sampah organik menjadi bubur untuk biopond maggot. Biopond untuk larva maggot ini memerlukan area khusus agar dapat berkembang biak. Proses ini efisien mengurangi volume sampah yang dibuang dan menciptakan produk bernilai tinggi untuk industri peternakan.
NeutraDC juga membagikan tempat sampah pilah untuk sejumlah warga desa agar memudahkan warga dalam memilah sampah dimulai dari rumah masing-masing.
“Kolaborasi ini adalah bagian dari komitmen NeutraDC untuk berperan aktif dalam membangun komunitas untuk masa depan yang berkelanjutan,” ujar Andreuw.
Upaya ini pun disambut baik oleh warga Desa Jambidan. Kepala Desa Jambidan Susilohadi mengaku senang dengan adanya bantuan fasilitas ini.
“Semoga kami dapat secara konsisten berkomitmen untuk menjaga fasilitas ini dengan baik dan memastikan manfaatnya dirasakan oleh semua warga desa kami,” ungkap Susilohadi.