Oleh-oleh Khas Keripik Tempe Rohani Kembangkan Usaha Pakai KUR BRI

Tingginya permintaan selama musim Ramadan dan Lebaran memicu peningkatan produksi dan penjualan Keripik Tempe Rohani hingga 100%.
Uji Sukma Medianti
Oleh Uji Sukma Medianti - Tim Publikasi Katadata
15 April 2024, 14:30
BRI
BRI
BRI
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Bagi wisatawan yang datang ke Kota Malang dan sedang mencari oleh-oleh, kawasan Sanan yang berada di kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, selalu menjadi destinasi yang tak pernah ketinggalan. Di sinilah pusat dari Sentra Industri Keripik Tempe Khas Malang yang selalu ramai oleh pengunjung, terutama di bulan Ramadan hingga musim mudik Lebaran setiap tahunnya.

Sebagai kawasan sentra industri, deretan usaha rumahan yang berada di dalam gang hingga outlet berjejeran di pinggir jalan bisa dijumpai di kawasan tersebut. Salah satu yang jadi favorit dan selalu dipenuhi pengunjung adalah Keripik Tempe Rohani yang saat ini dijalankan oleh Maria Ulfa. Berawal dari industri rumahan hingga saat ini menjadi salah satu merek pilihan oleh-oleh khas Malang.

Maria bercerita bahwa usaha keripik tempe ini awalnya dibangun oleh kedua orang tuanya sejak tahun 1988. Nama Rohani sendiri dipilih karena merupakan nama sang ayah.

“Awalnya dulu kita belum ada outlet, masih usaha rumahan. Jadi, mulai dari proses produksi sampai pemasaran semuanya dari rumah. Alhamdulillah dari tahun ke tahun semakin meningkat, sampai di tahun 2011 itu kami ada kesempatan dan rezeki untuk punya outlet di pinggir jalan raya. Dari situ Alhamdulillah Rohani semakin dikenal,” ceritanya, dikutip dari keterangan resmi, Senin (15/4).

Industri keripik tempe sebagai oleh-oleh khas yang dikelolanya ini bukan berarti tanpa tantangan. Banyaknya pelaku usaha serupa di kawasan Sanan yang membuat Maria harus terus memikirkan strategi bisnis yang tepat agar Keripik Tempe Rohani punya ciri khas tersendiri.

“Strategi yang kita lakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi. Jadi selain memproduksi keripik tempe, kami juga punya produk inovasi, seperti brownies tempe, spiku tempe dan cookies tempe. Selain itu, kami mengikuti perkembangan zaman. Kalau dulu pemasaran hanya offline, sekarang ada online juga. Di channel-channel penjualan online kami ada semua. Supaya kita nggak ketinggalan zaman dengan anak muda sekarang,” lanjutnya.

Pada 2011, Keripik Tempe Rohani ingin mengembangkan bisnisnya dan membutuhkan modal cukup besar. Saat itulah pinjaman KUR dari BRI yang diajukan oleh ibunya membantu proses tersebut.

Pinjaman KUR dari BRI ini, kata dia, diterima saat awal mulai punya outlet. Saat itu, dirinya membutuhkan modal untuk mengisi toko. Dari yang tadinya hanya di rumah pindah ke outlet pasti butuh banyak biaya seperti untuk display dan untuk barang-barang lain selain keripik tempe.

"Alhamdulillah kami mendapat pinjaman dari BRI yang membantu kami untuk muter usaha juga dan semakin berkembang sampai sekarang,” kenang Maria.

Keripik Tempe Rohani sendiri juga merupakan UKM binaan Rumah BUMN. Maria menilai banyak kegiatan positif dari Rumah BUMN yang membantu kemajuan usahanya. 

Tingginya Permintaan Saat Ramadan

Di musim high season seperti Ramadan hingga mudik Lebaran, Maria mengaku permintaan produk Keripik Tempe Rohani juga ikut meningkat. “Jadi kalau misal penjualan harian biasanya hanya 1 digit, sekarang bisa sampai dua digit. Untuk peningkatannya bisa sekitar 50-60 persen, bahkan sebelum pandemi itu sampai 100 persen per hari,” ungkapnya.

Ia pun melakukan antisipasi dengan menyiapkan stok produksi yang sudah dijadwalkan sejak H-7 puasa. Bahkan selama Ramadan hampir tidak ada libur karena tingginya permintaan yang tidak hanya datang dari wisatawan, tapi juga dari reseller, toko oleh-oleh, hingga instansi yang sudah berlangganan.

“Sebelum H-7 itu sudah kami tuntaskan pesanan reseller dan kami distribusikan, setelah itu kami bisa fokus di penjualan retail di toko. Jumlah pengunjung mulai meningkat di toko H-7 Lebaran. Kalau masih awal-awal puasa masih sepi, jadi bisa kita fokuskan pada orderan reseller itu”, lanjut Maria.

Ke depannya, Maria berharap agar ia dan usahanya Keripik Tempe Rohani bisa semakin aktif lagi diajak mengikuti event-event BRI, baik itu pameran maupun pembinaan dari Rumah BUMN. Bagi yang sedang atau akan merencanakan mudik ke kota Malang, Keripik Tempe Rohani bisa menjadi alternatif pilihan oleh-oleh khas daerah yang tak pernah ketinggalan zaman.

Selain bisa mencicipi keripik tempe original yang gurih dan kaya rempah, ada juga produk inovasi olahan tempe lainnya yang tak kalah menarik untuk jadi buah tangan keluarga atau kerabat. Jangan lupa mampir ya, outlet Keripik Tempe Rohani berada di sentra industri Sanan, tepatnya di Jalan Tumenggung Suryo No 90, Purwantoro, Blimbing, Malang.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menambahkan bahwa penyaluran pembiayan kepada UMKM oleh BRI selalu mengedepankan pendampingan dan pemberdayaan yang secara langsung membantu dan mendorong peningkatan kapabilitas pelaku usaha tersebut.

“BRI selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM dan memberikan pendampingan dan pemberdayaan kepada nasabah. Cerita produsen sekaligus pelaku UMKM Keripik Tempe Rohani Malang ini menjadi salah satu contoh bagaimana pendampingan dan pemberdayaan yang kami berikan dapat mendorong pelaku UMKM naik kelas”, tegasnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...