Gelaran Katadata SAFE 2024, Startup Rekosistem Kumpulkan 200Kg Sampah

Selama Katadata SAFE 2024, Rekosistem aktif mengkampanyekan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Luky Maulana
20 Agustus 2024, 07:24
Gelaran Katadata SAFE 2024, Startup Rekosistem Kumpulkan 200Kg Sampah
Katadata
Gelaran Katadata SAFE 2024, Startup Rekosistem Kumpulkan 200Kg Sampah
Button AI Summarize

Katadata Indonesia berhasil menggelar Sustainabiliity for The Future Economy atau SAFE 2024 pada 7-8 Agustus 2024 di Jakarta. Tidak hanya menjadi acara konferensi yang menampilkan beragam pembicara, gelaran tersebut turut menampilkan showcase inisiatif pembangunan berkelanjutan dengan menggandeng sejumlah mitra. 

Rekosistem termasuk sebagai salah satu mitra yang terlibat dalam pameran inovasi berkelanjutan. Selama gelaran SAFE 2024, perusahaan rintisan tersebut berperan dalam memastikan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. 

Hasilnya, Rekosistem sanggup mengumpulkan sebanyak 200 kilogram (kg) sampah selama dua hari pelaksanaan SAFE 2024. Dari jumlah tersebut, sebanyak 38 persen merupakan sampah organik, sebanyak 27,5 persen sampah kertas, dan 21,2 persen sampah residu, serta 9,8 persen sampah plastik. 

“Keberhasilan kami dalam mengumpulkan 200 kg sampah selama acara menunjukkan efektivitas inisiatif kami dan dukungan kuat dari pengunjung untuk praktik keberlanjutan,” kata Growth & Loyalty Senior Manager Rekosistem, Inezha Edreana Taswin, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (16/8). 

Selain itu, pada acara yang sama, Rekosistem aktif mendidik pengunjung melalui booth interaktif yang didirikan. Di sana, pengunjung dapat belajar langsung akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan. 

Bagi Inezha, kesuksesan SAFE 2024 memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk lebih mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. “Rekosistem merasa bersemangat dengan respons positif yang diterima dan berharap untuk terus berkolaborasi di masa depan,” kata dia menambahkan. 

Rekosistem memiliki misi untuk meningkatkan tingkat daur ulang di Indonesia. Startup yang berdiri sejak 2021 itu berharap dapat membantu negara dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. 

Selain itu, Rekosistem berkomitmen untuk memperbaiki sistem pengelolaan limbah sambil memberdayakan masyarakat.

“Rekosistem unik karena kami tidak hanya fokus pada pengumpulan sampah, tapi juga menciptakan infrastruktur seperti waste station yang mendukung partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, serta memberikan insentif finansial,” ujar Inezha. 

Sejauh ini, Rekosistem telah mampu mengelola lebih dari 3.500 ton sampah setiap bulannya. Perusahaan mendaur ulang sampah tersebut menjadi produk yang bermanfaat, sekaligus mengurangi beban pada tempat pembuangan akhir. 

Bagi Inezha, perusahaan senantiasa mendorong setiap individu untuk bertanggung jawab atas limbah yang mereka hasilkan. Dengan begitu, perusahaan berharap dapat memicu perubahan sosial yang lebih luas perihal kesadaran limbah dan daur ulang. 

“Kami melihat bahwa perubahan nyata berasal dari upaya kolektif,” ujarnya. 

Sebelumnya, CEO dan Co-Founder Rekosistem, Ernest Christian Layman, dalam wawancara khusus dengan Katadata, (5/2), menyatakan misi perusahaan adalah membantu pelaku industri dalam mengurangi sampah produknya sebesar 30 persen pada 2029. 

Informasi saja, tanggung jawab perusahaan dalam mengelola sampah merupakan kewajiban yang ditetapkan pemerintah, yakni Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen. 

Menurut Ernest, perusahaan ingin terlibat pula dalam membantu Indonesia untuk mencapai nol emisi bersih (net zero emission/NZE) pada 2060. 

“Rekosistem juga punya target, jadi kami tidak hanya melihat untuk target net zero emission pada 2060 sebagaimana target pemerintah,” kata dia.”Pasti kami ingin mendukung ke arah sana. Kalau dirinci lagi, kami ingin membantu area kawasan mandiri untuk menurunkan sampah pada 2025.”

Sebagai tambahan, Rekosistem saat ini telah memiliki 50 waste station yang tersebar di berbagai daerah, di antaranya Jakarta, Bandung, Tangerang, dan Surabaya. 

Adapun Katadata melalui SAFE—yang telah masuk tahun kelima penyelenggaraan—turut menyajikan Malam Penghargaan Katadata ESG Index 2024. Itu merupakan indeks yang mengukur kinerja ESG perusahaan dalam negeri. Tahun ini, Katadata telah menilai 340 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...