Menko Zulhas: Presiden Ingin Desa Swasembada Pangan dan Warga Makmur
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, swasembada pangan merupakan langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan desa.
Saat ini pemerintah sedang berusaha membentuk ekosistem ekonomi perdesaan dengan menitikberatkan pada persoalan pangan, yang salah satunya dilakukan melalui pendirian Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
"Koperasi ini akan membangun ekosistem ekonomi perdesaan yang dimulai dari ketahanan pangan dulu, kalau pangannya sudah cukup, makan sudah cukup, gizinya sudah cukup," kata Zulhas, berdasarkan keterangan tertulis, Selasa (6/5).
Ketua Umum PAN ini mengatakan apabila masalah pangan dan gizi terpenuhi, langkah selanjutnya adalah menggerakkan ekonomi desa.
Menurut Zulhas, adanya Kopdes Merah Putih berpotensi besar memberikan dampak positif terhadap perekonomian desa.
"Itu belum cukup tapi harus dibangun juga ekonominya agar desa-desa itu menyerap pekerja dan kreatif untuk mengurangi pengangguran. Desa itu akan tumbuh ekonominya," tutur Zulhas.
Ia menjelaskan, pemerintah menyiapkan akses pinjaman hingga Rp5 miliar ke bank BUMN untuk memaksimalkan kehadiran Kopdes. Namun demikian, Zulhas memastikan dana itu hanya bisa dicairkan sesuai dengan kebutuhan.
Zulhas mengatakan dana itu hanya bisa dicairkan untuk hal-hal yang produktif bagi desa. Ia menjelaskan, setiap pencairan yang dilakukan harus diikuti dengan pembukuan yang bijaksana.
"Tiap desa itu nanti, tapi ini harus prudent bukan dikasih Rp5 miliar, bukan. Nanti ada plafon-plafon di bank Rp5 miliar. (Contoh) Desa mau apa? buka warung minta Rp 1 miliar (tapi harga) barang (yang dibutuhkan) cuma Rp100 juta, ya dikasihnya cuma Rp100 juta. Jadi diajari pembukuannya yang prudent, nggak kaya dulu," ungkap Zulhas.
Zulhas mengatakan pelaksanaan itu sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan agar warga desa bisa makmur.
Presiden Prabowo, kata Zulhas, menginginkan segala aspek fasilitas desa harus dibangun mumpuni, agar efeknya bisa bergulir ke tingkat lebih tinggi, seperti kabupaten hingga provinsi.
"Ini kan swasembada pangan baru permulaan, kita ingin, Pak Presiden ingin desa itu nggak boleh ada yang miskin, harus dibangun, desa itu harus sehat maka ada klinik, desa itu harus cerdas-cerdas, nggak boleh orang kelaparan," tutup Zulhas.
Sebagai informasi tambahan, kunjungan tersebut turut hadiri oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia Yandri Susanto, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, Wamen KKP dan sejumlah pejabat lainnya.
