HIPMI Usulkan Peta Jalan untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

HIPMI mengusulkan peta jalan kewirausahaan sebagai strategi pembangunan ekonomi jangka panjang untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui penguatan pendidikan, pembiayaan dan teknologi.
Sahistya Dhanesworo
18 Juni 2025, 14:59
HIPMI Usulkan Peta Jalan Menuju Indonesia Emas 2045
HIPMI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Peringatan perdana Hari Kewirausahaan Nasional yang digelar secara resmi tahun ini menjadi momentum penting bagi penguatan ekosistem kewirausahaan di Indonesia.

Acara yang berlangsung di Convention Hall Gedung Smesco, Jakarta Selatan ini menjadi satu dengan perayaan HUT ke-53 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang dihadiri lebih dari 2.500 pelaku usaha dari seluruh Indonesia.

Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Buchari, menekankan bahwa Hari Kewirausahaan Nasional bukan sekadar seremoni, melainkan ajang refleksi dan proyeksi masa depan kewirausahaan nasional.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa HIPMI telah menyusun sebuah peta jalan kewirausahaan dan UMKM sebagai masukan strategis kepada pemerintahan Presiden Prabowo dalam menyambut visi Indonesia Emas 2045.

Dia mengatakan, peta jalan ini menguraikan secara komprehensif potensi serta tantangan yang dihadapi pelaku UMKM dan wirausaha muda di Indonesia, serta menyodorkan arah kebijakan yang menurut HIPMI perlu menjadi perhatian pemerintah.

"Inti dari usulan tersebut adalah perlunya pendekatan yang menyeluruh mulai dari aspek pendidikan, pembiayaan, teknologi, hingga kolaborasi lintas sektor,” ujar Akbar dalam keterangan resmi, Rabu (18/6).

HIPMI juga mendorong integrasi pendidikan kewirausahaan ke dalam kurikulum nasional sejak usia dini.

“Kalau kita ingin Indonesia jadi negara maju pada 2045, kita harus mulai dari sekolah dasar dan menengah. Kita harus mencetak generasi yang kreatif, tahan banting, dan mampu melihat peluang. Kewirausahaan itu bukan hanya soal bisnis, tapi soal pola pikir dan cara pandang,” tambahnya.

Selain aspek pendidikan, HIPMI juga menyoroti pentingnya akses pembiayaan yang inovatif dan inklusif, pemanfaatan teknologi, penguatan infrastruktur digital, kemudahan akses pasar, serta perlindungan hukum bagi pelaku UMKM.

Akbar juga menekankan pentingnya diplomasi ekonomi yang melibatkan pengusaha muda sebagai duta pertumbuhan dan inovasi. Menurutnya, diplomasi ekonomi tidak boleh hanya menjadi domain kementerian.

Acara ini juga diramaikan dengan pameran UMKM dari berbagai daerah, menampilkan produk unggulan seperti kuliner, fesyen, kerajinan, hingga startup digital. Pameran ini menjadi ruang nyata untuk memperkuat kemitraan antar pelaku usaha.

Ketua Bidang UMKM, Koperasi & Kewirausahaan BPP HIPMI, Arief Satria Kurniagung, berharap peta jalan tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan ekonomi jangka panjang.

“Peta jalan ini bukan hanya rangkuman ide, tapi cermin aspirasi pelaku usaha muda di seluruh Indonesia. Kami ingin pemerintah melihat kewirausahaan sebagai fondasi strategis menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Arief.

Menurutnya, UMKM dan wirausaha muda memiliki peran penting dalam transformasi ekonomi nasional.

“Dari tangan-tangan mereka lahir solusi konkret, lapangan kerja baru, dan inovasi yang menjawab kebutuhan zaman. Peta jalan ini kami susun sebagai bentuk tanggung jawab intelektual dan moral HIPMI dalam membangun masa depan bangsa,” terang Arief.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...