Mitigasi Banjir Jakarta: Waduk Dikeruk, Pompa Disiapkan, Pasukan Diterjunkan

Demi antisipasi banjir Jakarta, Pemprov menyiagakan 560 pompa stasioner, 627 pompa mobile, dan 3.900 personel pasukan biru, serta pengerukan waduk dan sungai di 1.788 titik.
Image title
28 Oktober 2025, 16:53
Pemprov DKI Jakarta memperkuat langkah mitigasi banjir dengan menyiagakan sumber daya dan infrastruktur untuk mengantisipasi genangan di berbagai titik seiring meningkatnya potensi cuaca ekstrem pada akhir tahun.
Pemprov DKI Jakarta
Pemprov DKI Jakarta memperkuat langkah mitigasi banjir dengan menyiagakan sumber daya dan infrastruktur untuk mengantisipasi genangan di berbagai titik seiring meningkatnya potensi cuaca ekstrem pada akhir tahun.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperkuat langkah mitigasi banjir Jakarta seiring meningkatnya potensi cuaca ekstrem pada akhir tahun. Melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, sejumlah infrastruktur dan sumber daya disiagakan untuk mengantisipasi genangan di berbagai titik ibu kota.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menerangkan langkah mitigasi dilakukan lewat optimalisasi infrastruktur pengendali banjir, seperti pembangunan waduk, situ, dan embung, serta sistem polder. Pemeliharaan badan air dan jaringan drainase juga digencarkan agar tetap berfungsi optimal.

“Dinas SDA menyiagakan 560 unit pompa stasioner di 191 lokasi dan 627 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta. Pompa mobile digunakan untuk menjangkau lokasi genangan yang tidak dapat diakses pompa stasioner,” terang Ika.

Selain peralatan, pemerintah juga mengerahkan 3.908 personel pasukan biru di lapangan untuk memastikan penanganan banjir dapat dilakukan secara cepat dan terkoordinasi.

Pengerukan 704 Ribu m³ Lumpur

Dalam menjaga kapasitas tampung badan air, Dinas SDA melakukan pengerukan waduk, situ, embung, kali, dan saluran penghubung (PHB) di berbagai wilayah Jakarta. Hingga 17 Oktober 2025, volume pengerukan mencapai 704.523 meter kubik sedimen.

Kegiatan pengerukan berlangsung di 1.788 titik, dengan sebaran sebagai berikut:

+ 740 titik di Jakarta Timur
+ 276 titik di Jakarta Barat
+ 523 titik di Jakarta Utara
+ 89 titik di Jakarta Selatan
+ 160 titik di Jakarta Pusat

Untuk mendukung pekerjaan tersebut, Dinas SDA mengoperasikan 258 unit alat berat excavator dan 449 unit dump truck.

“Pengerukan dilakukan untuk menghilangkan sedimen, sampah, dan polutan di badan air agar aliran kembali lancar dan risiko banjir berkurang. Ketika sungai dikeruk, kedalamannya kembali seperti semula, memungkinkan air mengalir lebih cepat bahkan saat hujan deras,” lanjut Ika.

Pendekatan Alamiah dan Berkelanjutan

Selain infrastruktur teknis, Pemprov DKI mulai menerapkan pendekatan Nature-Based Solutions (NBS) dalam pembangunan waduk, situ, dan embung. Pendekatan ini mengedepankan keseimbangan antara fungsi ekologis dan kapasitas tampung air untuk pengendalian banjir yang berkelanjutan.

Pendekatan NBS berfungsi untuk mengurangi risiko bencana, meningkatkan kualitas air, mendukung keanekaragaman hayati, meningkatkan kesejahteraan sosial, serta efisiensi biaya dan keberlanjutan jangka panjang. Serangkaian langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan Jakarta dalam menghadapi potensi banjir saat musim hujan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Arif Hulwan

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...