Viral Pengiriman Paket Telat saat Harbolnas, Simak Faktanya

Harbolnas disebut jadi momen saat pengiriman paket lebih lama dari biasanya. Apakah benar demikian? Cek alasannya di sini.
Image title
12 Desember 2025, 20:35
Ilustrasi kurir paket.
123rf
Ilustrasi kurir paket.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Jakarta - Menanggapi momen Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 12 Desember (12.12), platform media sosial X kembali ramai oleh perbincangan mengenai potensi keterlambatan pengiriman paket oleh warganet.

Meskipun fenomena ini wajar terjadi karena lonjakan volume pesanan, sebuah cuitan lama dari akun @Tanyarlfes yang kembali naik memicu diskusi yang menarik: Seberapa cepat sebenarnya sistem logistik di Indonesia?

Cuitan oleh @Tanyarlfes
Cuitan oleh @Tanyarlfes (Shopee)

Cuitan awal dari @Tanyarlfes yang diunggah pada November lalu menanyakan alasan pengiriman yang terasa lebih lama dari sisi Penjual. Pertanyaan ini lantas direspons oleh warganet lain yang saling mengingatkan tentang dampak periode kampanye tanggal kembar, seperti 11.11 dan 12.12.

Akun @betaine_4 menuliskan, “Cek estimasinya dulu nder, klo masih rentang itu masih aman, chat aja tanya gpp, tp yg santai yah. Kecuali dah lewat estimasi baru boleh protes,” sambil mengingatkan agar pembeli memahami estimasi yang tercantum di aplikasi.

Hal senada disampaikan akun @gudluck_win yang membagikan pengalamannya, “Chat aja tokonya gakpapa, kemarin gue pesen panci ga ada kabar update nyampe mananya setelah 3 hari langsung gue chat. Trus 6 hari belum dateng gue chat lagi barulah mereka bilang kalau lagi overload heuheu.

Meskipun cuitan ini sudah lama, thread-nya kembali ramai menjelang Harbolnas 12.12. Akun @Berburudsknan bahkan mengingatkan para warganet, “FYI ya ges… bentar lagi 12.12. Paket tuh biasanya agak lemot dikit karena volume pesanan naik gila-gilaan. Kecuali kalian checkout instant ya bestieee~

Di tengah keluhan wajar soal keterlambatan saat Harbolnas, ada satu poin unik yang disoroti oleh warganet, yaitu: Indonesia adalah salah satu negara dengan sistem pengiriman paket yang cepat.

 Akun @Ghozalii4nwar menuliskan, “btw fun fact: Indo tuh salah satu negara paling cepet loh urusan kirim-kirim paket. di luar negeri? biasa 5–14 hari baru nyampe. kita? kadang H+1 aja udah nongol depan rumah makanya plisss… grateful dikit. sistem logistik kita udah jauh lebih waras kok ges.”

Negara Kepulauan

Pernyataan tersebut memiliki dasar jika dilihat dalam konteks kinerja logistik global. Sebagai negara kepulauan dengan tantangan geografis yang kompleks, Indonesia saat ini telah didukung oleh jaringan transportasi darat yang semakin terintegrasi, khususnya untuk pengiriman dalam satu pulau. Kondisi ini memungkinkan hadirnya layanan Next Day (H+1), bahkan Instant dan Same Day untuk jarak tertentu.

Sementara itu, untuk layanan reguler antar pulau, waktu pengiriman di Indonesia umumnya berkisar antara 2 hingga 7 hari. Capaian ini tergolong kompetitif, mengingat kompleksitas geografis yang dihadapi. Sebagai perbandingan, di sejumlah negara non-kepulauan, layanan pengiriman serupa justru membutuhkan rata-rata 5-14 hari kerja.

Dengan konteks tersebut, standar pengiriman 2–3 hari kerja yang sudah dianggap “biasa” di Indonesia sebenarnya termasuk cepat dibandingkan dengan pengalaman konsumen di banyak negara lainnya.

Alasan Paket Sampai Lebih Lama

Pertanyaan yang sering muncul saat berbelanja online adalah: Kenapa paket bisa lebih lama sampai saat periode kampanye belanja online? Berikut adalah sejumlah faktor yang yang membuat pengiriman di periode kampanye atau Harbolnas cenderung lebih lambat dibanding hari biasanya.

1. Lonjakan Volume Pengiriman

Jumlah pesanan yang masuk selama Harbolnas bisa melonjak hingga ratusan persen. Saat volume melebihi kapasitas normal pada hari biasa, seluruh proses pengantaran membutuhkan waktu tambahan.

2. Alamat Tidak Lengkap atau Salah

Alamat yang tidak lengkap, kurang jelas, atau keliru menjadi salah satu penyebab utama keterlambatan pengiriman. Oleh karena itu, pastikan alamat sudah sesuai agar proses pengiriman menjadi lebih lancar.

3. Faktor Force Majeure (Cuaca Buruk)

Cuaca ekstrem, termasuk hujan deras dan banjir, merupakan kondisi force majeure yang memengaruhi kelancaran pengiriman. Dalam kondisi tertentu, kendaraan pengiriman dapat tertahan atau tidak dapat beroperasi secara optimal.

Meski demikian, setiap penyedia jasa logistik umumnya akan menyesuaikan estimasi waktu pengiriman dan memberi tahu pembeli mengenai status paket. Jadi, pembeli tidak perlu khawatir karena estimasi waktu penerimaan paket akan otomatis disesuaikan, dan pembeli tetap dapat memantau perkembangan paketnya secara real time.

Untuk transaksi Harbolnas 2025, pemerintah menargetkan transaksi mencapai Rp35 triliun. Menanggapi hal ini, beberapa pemain logistik, turut menyiasati lonjakan volume pesanan pada saat Harbolnas dengan berbagai upaya, termasuk memperketat standar operasional yang disesuaikan di setiap fasilitas penyortiran dan pengiriman paket, khususnya dalam memastikan alur pengiriman tetap terjaga selama periode puncak.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...