Ke Mana Subsidi BBM Dialihkan?

Image title
Oleh
19 November 2014, 14:48

KATADATA ? Presiden Joko Widodo telah menetapkan harga baru bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang berlaku mulai 18 November 2014. Kebijakan mengurangi subsidi BBM tersebut diperlukan untuk memberikan ruang fiskal agar dapat membangun sektor produktif.

RAPBN 2015 mematok kuota konsumsi BBM bersubsidi sebesar 45,2 juta kiloliter. Dengan penarikan subsidi sebesar Rp 2.000 per liter, pemerintah setidaknya akan menghemat Rp 90,4 triliun. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebutkan penghematan Rp 100 triliun.

Selain sektor produktif, dana hasil penghematan akan digunakan untuk program sosial, antara lain Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Keluarga Sejahtera (KIS). Bantuan iuran untuk KIS sebesar Rp 25.500 per bulan akan diberikan kepada 86,2 juta rakyat. Sedangkan, untuk program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), pemerintah mengucurkan Rp 200.000 per bulan selama delapan bulan untuk 15,5 juta kepala keluarga.

Dana penghematan juga akan digunakan untuk sektor pertanian. Rencananya, pemerintah akan membenahi irigasi yang rusak untuk mendongkrak produksi pangan. Indonesia memiliki 3,3 juta hektare lahan dengan irigasi yang buruk dan pemerintah menargetkan membenahi 1 juta hektare lahan per tahun. Menurut perhitungan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, setiap 1 hektare lahan dapat memproduksi 1 ton beras. Hal ini berarti dalam 1 tahun, pertanian Indonesia dapat memproduksi tambahan 1 juta ton beras untuk konsumsi masyarakat.

Dana penghematan subsidi BBM juga akan digunakan untuk percepatan pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, jalan, jembatan, bandara, dan infrastruktur penting seperti pipa transmisi gas.

Reporter: Muhammad Kahfi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami