Shale Gas, Revolusi Energi Dunia

Image title
Oleh
3 Januari 2015, 09:05

KATADATA ?  Eksplorasi bahan bakar merupakan kegiatan yang yang menjanjikan keuntungan besar, tapi juga menguras modal tidak sedikit. Tak jarang, pengeboran berujung buntu karena faktor teknis dan medan, atau deposit bahan bakar yang ditemukan tak sesuai harapan.

Sejumlah mineral memang tersimpan di lokasi yang sulit ditebus mesin bor. Salah satu mineral itu adalah minyak dan gas shale (serpihan), dinamai demikian karena letaknnya berada di bebatuan dan sulit dijangkau.

Meski keberadaan shale telah dideteksi sejak puluhan tahun silam, baru satu dekade terakhir upaya penambangannya membuahkan hasil. Adalah Amerika Serikat yang sukses mengekstrak minyak dan gas dari shale ini.

Keberhasilan ini bahkan disebut sebagai revolusi energi dunia, dan menjadi alternatif sumber energi baru. AS pun muncul sebagai negara baru pengekspor bahan bakar. Bahkan untuk gas, mengalahkan Rusia sebagai penyuplai terbesar.

Tak pelak, kondisi tersebut menekan harga gas dunia dan membuat sejumlah negara eksportir tradisional di Asia mulai mencari pasar baru. Tak berlebihan bila dikatakan bahwa, shale membalikkan jalur lalulintas perdagangan bahan bakar yang sebelumnya dari dari Timur ke Barat.

Berkat penambangan shale di AS, impor bahan bakar negara ini menurun hingga separuhnya dalam lima tahun terakhir. Ini sekaligus merupakan berita baik bagi Asia, yang mengalami peningkatan kebutuhan bahan bakar untuk menopang laju pertumbuhan ekonominya selama beberapa dekade ke depan. Ketergantungan terhadap bahan bakar dari Timur Tengah juga menurun sehingga harga tak lagi bergejolak manakala terjadi krisis di negara-negara Arab.

Reporter: Redaksi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami