Tembus 13.200/Dolar, Rupiah Bukan Terburuk

Image title
Oleh
16 Maret 2015, 17:26

KATADATA ?  Penurunanan nilai mata uang terjadi serentak sejak Bank Sentral Amerika Serikat, pada Desember lalu, mengumumkan perekonomian AS membaik. Bank sentral di berbagai negara merespon kondisi tersebut dengan menurunkan suku bunga, termasuk Indonesia.

Dari awal tahun, Rupiah telah melemah hingga 6 persen hingga tembus Rp 13.200 per dolar AS lebih rendah sejak krisis 1998. Namun, depresiasi rupiah saat ini bukan yang paling buruk bila dibanding negara fragile five. Real Brazil, misalnya, mengalami depresiasi terburuk hingga 21 persen menjadi R$ 3,25 per dolar AS. Sementara rupee India malah menguat 0,6 persen menjadi ? 62,96 per dolar AS.

Fragile five merupakan julukan bagi lima negara yang memiliki defisit neraca perdagangan yang tinggi terhadap produk domestik bruto. Istilah yang dipopulerkan oleh lembaga keuangan global Morgan Stanley ini merujuk pada kelompok negara Brazil, India, Turki, Afrika Selatan dan Indonesia.

Pelemahan rupiah tidak terlalu dikhawatirkan oleh Bank Indonesia. Sebab bisa membantu dalam menekan impor terutama barang konsumsi. Hal ini telah tercermin dalam laporan BPS yang menyebut penurunan impor barang konsumsi sebesar 20,25 persen pada Januari 2015.

Reporter: Leafy Anjangi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami