5 Lembaga Revisi Ekonomi Indonesia

Image title
Oleh
8 Juli 2015, 18:30

KATADATA ? Kondisi suram membayangi perekonomian Indonesia 2015. Pertumbuhan ekonomi diprediksi hanya akan mencapai kisaran 4,7 - 5,4 persen atau lebih rendah dibanding proyeksi awal 5,2 - 5,8 persen. Revisi yang dilakukan oleh Pemerintah dan lembaga keuangan internasional ini dipicu oleh beragam faktor eksternal dan internal.

Bank Pembangunan Asia (ADB) menyebut ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh 4,8-5,2 persen disebabkan oleh penerimaan pajak yang rendah. Selama semester I, pemerintah baru membukukan penerimaan pajak 37,3 persen dari target Rp 1.489 triliun, atau setara Rp 555,2 triliun. 

Proyeksi yang sama juga disampaikan oleh Bank Dunia. Lembaga keuangan internasional ini memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh 4,7 persen sesuai dengan realisasi pertumbuahan di kuartal I 2015. Faktor utama rendahnya ekonomi Indonesia ini dipengaruhi oleh tingkat konsumsi rumah tangga yang tidak sesuai harapan. Padahal selama ini, konsumsi rumah tangga menjadi faktor dominan yang menyumbang 55 persen Produksi Domestik Bruto.

Pendapat yang serupa disampaikan oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. Asumsi yang lebih tinggi, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,4 persen. Sedangkan dalam perhitungan yang lebih rendah, ekonomi diupayakan dapat tumbuh sebesar 5,2 persen.

Faktor pelemahan ekonomi global turut menjadi perhatian pemerintah disebabkan oleh berkurangnya permintaan dan turunnya harga komoditas. Persoalan yang dinilai menjadi hambatan Indonesia adalah Cina yang selama ini menjadi mitra dagang. Selama kuartal I, permintaan ekspor komoditas dan manufaktur dari negeri tirai bambu ini berkurang hingga 13 persen.

Reporter: Leafy Anjangi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami