Panas Dingin Hubungan Turki-Rusia

Jeany Hartriani
25 Desember 2016, 11:20
Penembakan Duta Besar Rusia untuk Turki di Ankara dikhawatirkan membuat hubungan kedua negara kembali memanas. Sebelumnya, sejumlah insiden memicu ketegangan hubungan Moskow-Ankara. Pada 1967-1914 kedua negara ini terlibat 12 kali perang yang dipicu bangkitnya nasionalisme Balkan dan usaha Rusia menguasai Laut Hitam. 
 
Relasi Turki-Rusia kembali memanas ketika Soviet membatalkan perjanjian damai pada 1952, yang memicu Turki bergabung ke NATO dan mendapat perlindungan Amerika Serikat. Pada 1991 Uni Soviet  runtuh dan hubungan Turki-Rusia mulai membaik. Tahun 2014 merupakan masa terbaik bagi hubungan kedua negara ini di Era Modern. Rusia bahkan menjadi pemasok utama migas ke Turki.
 
Hubungan kedua negara kembali menegang di penghujung 2015 saat Turki menembak jatuh pesawat Tempur Rusia. Tragedi itu menuai kemarahan Rusia yang ditandai dengan diberikannya sejumlah sanksi ke Turki. Pada medio 2016, Moskow dan Ankara mulai menjalin rekonsiliasi. Meski demikian, tewasnya Andrei Karlov, Duta Besar Rusia dikhawatirkan mengganggu upaya tersebut.

Reporter: Jeany Hartriani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami