Program Magang Berbasis Kompetensi untuk Penyediaan Tenaga Terampil.
Pada 2030, Indonesia diprediksi mengalami bonus demografi dimana jumlah kelompok penduduk usia produktif mendominasi. Kondisi tersebut perlu dimaksimalkan mengingat pada saat itu Indonesia memerlukan 113 juta tenaga terampil sementara Saat ini, baru ada 57 juta pekerja terampil.
Guna mengatasi hal tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan melakukan berbagai upaya, salah satunya melalui program magang berbasis kompetensi. Dalam pelaksanaannya, program magang berisi 25 persen teori dan 75 persen praktik produksi. Peserta program magang juga dibimbing secara langsung oleh mentor dari perusahaan. Setelah menyelesaikan program magang, peserta akan mendapatkan sertifikat pemagangan. Bahkan, peserta yang telah lulus berkesempatan bekerja di perusahaan mitra.
Program magang memilki berbagai manfaat seperti menyiapkan tenaga kerja sesuai kebutuhan industri, memudahkan industri mendapatkan tenaga kerja sesuai kebutuhan, serta mempercepat alih teknologi. Tak hanya di Indonesia, program magang juga mulai digalakkan di Amerika Serikat.
Program magang berbasis kompetensi selama 5 tahun terakhir telah diikuti 153.340 peserta. Sedangkan yang melaksanakan program magang ke Jepang sebanyak 27.311 peserta. Selain itu, terdapat 5.444 perusahaan yang telah berpartisipasi. Guna menggalakkan program pemagangan berbasis kompetensi, Kemnaker menargetkan sebanyak 55,6 ribu peserta pada 2019.