Sumber Masalah Global yang Ancam Ekonomi Indonesia 2020
Pemerintah mengidentifikasi sejumlah kasus yang berpotensi menimbulkan ketidakpastian global. Hal ini dapat memengaruhi perekonomian Indonesia pada 2020.
Di Asia, ketidakpastian tersebut berasal dari perang dagang Jepang-Korea Selatan, krisis politik Hong Kong, dan reformasi ekonomi Tiongkok yang tidak mulus. Wabah virus corona yang menyebar sejak Desember 2019 pun turut memengaruhi.
(Baca: Hubungan Dagang Jepang-Korsel Makin Panas)
Di Timur Tengah, konflik antarnegara menjadi sumber ketidakpastian global. Misalnya, antara Suriah-Yaman, Arab Saudi-Israel-Iran, Israel-Palestina, dan Iran-AS. Kemudian, di Eropa, ada Brexit, potensi resesi di beberapa negara, dan kebangkitan politik sayap kanan.
(Baca: Peluang Indonesia Peroleh Untung dari Perang Dagang AS-Tiongkok)
Di Amerika, masalah internal bisa memberi efek tertentu bagi perekonomian Indonesia, seperti kebijakan moneter AS, pemakzulan Donald Trump, dan pemilu AS yang akan dilakukan tahun ini.
Untuk mengantisipasi ketidakpastian global, pemerintah Indonesia akan memberikan sejumlah insentif pajak, salah satunya penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) badan. Tarif pajak yang kini sebesar 25 persen menjadi 22 persen pada 2021-2022, lalu 20 persen pada 2023. Badan yang sudah go public pun akan mendapatkan potongan tarif lagi sebesar 3 persen.