Warung Jadi Arena Baru Persaingan Unicorn
Warung atau kios kini jadi rebutan startup. Kondisinya yang belum tersentuh digital menjadi peluang untuk meningkatkan penetrasi digital. Selain itu, warung mampu menjembatani transaksi online to offline (O2O). Segmen pasar warung di tengah masyarakat pun besar, kontribusinya mencapai 65-70 persen transaksi retail nasional.
“Bisa dibayangkan warung tradisional di kota-kota kecil Indonesia yang tadinya hanya menjual kebutuhan sehari-hari secara perlahan beralih fungsi sebagai sarana untuk mengenalkan adopsi digital,” ujar Co-Founder sekaligus Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid pada Jumat (8/11).
Startup yang mulai fokus menggaet mitra warung pun beragam. Mulai yang masih merintis seperti Warung Pintar dan Wahyoo hingga perusahaan raksasa, di antaranya Grab Kios dan Bukalapak. Mereka mempersuasi warung untuk bergabung menjadi mitra dengan jaminan perluasan jenis layanan dan akses modal. Dari segi finansial, pemberian komisi guna efisiensi biaya operasional. Keanggotaan mitra juga mempermudah dalam memasok barang.