PLN Impor Listrik dari Malaysia

Padjar Iswara
13 Mei 2016, 18:56

Listrik saat ini sudah bisa diperdagangkan di antara anggota-anggota ASEAN. Perdagangan listrik atau ekspor-impor listrik antar negara-negara di Asia Tenggara bisa direalisasikan karena merupakan implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dalam cetak biru perjanjian MEA telah disepakati pembentukan ASEAN Power Grid (APG) atau interkoneksi kelistrikan ASEAN.  Lewat infrastruktur kelistrikan tersebut, setrum dari satu negara dialirkan ke negara lain.

Sedikitnya ada 14 APG akan dibangun oleh negara-negara anggota ASEAN. Salah satunya APG Sarawak (Malaysia) - Kalimantan Barat (Kalbar) yang sudah beroperasi sejak Januari 2016.  Melalui APG tersebut, Indonesia telah mengimpor listrik sebesar 50 Megawatt (MW) dan 75 MW dari Malaysia sejak 20 Februari 2016 dan 9 Mei 2016.  Berkat pasokan listrik dari Malaysia itu, daya mampu PLN di Kalbar naik menjadi 325 MW, sehingga enam kota dan kabupaten di Kalimantan Barat terbebas dari pemadaman bergilir.

Bagi PT PLN (persero) biaya membeli listrik dari Negeri Jiran lebih murah ketimbang membeli dari pembangkit-pembangkit listrik di seputar Kalbar. Harga listrik dari Malaysia sekitar Rp900/kWh atau lebih murah sekitar Rp1.500/kWh dibanding harga listrik di dalam negeri.  PLN pun bisa berhemat sekitar Rp 1,5 miliar per hari atau Rp 540 miliar per tahun. (Baca Juga : Kemudahan Mendapatkan Listrik Indonesia Terus Membaik)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami