Kalibaru Saingi Pelabuhan Singapura
Akan diresmikan pada Juli 2016, Terminal Peti Kemas 1 Pelabuhan Kalibaru siap menampung kapal kontainer berukuran besar. Didesain untuk bersandar kapal kontainer berkapasitas hingga 18.000 TEUs, pelabuhan dengan nama lain New Priok itu manyamai kapasitas Port of Singapore. Bandar laut kerja sama PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) dengan Mitsui, Port Singapore Authority, dan Nippon Yusen Kaisha tersebut bahkan mengungguli pelabuhan paling maju di Indonesia saat ini, Tanjung Priok.
Besarnya kapal pengangkut kontainer yang bisa bersandar di New Priok akan mengurangi biaya logistik. Pengurangan itu diharapkan dapat menurunkan harga barang sampai ke tangan konsumen. Mantan Direktur Utama PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI), anak usaha Pelindo II, Dani Rusli Utama melaporkan bahwa kapal asing berukuran besar terpaksa harus mampir ke Singapura atau Malaysia untuk menuju Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya double handling dan berdampak pada pembengkakan biaya logistik. (Baca: DPR Khawatir Proyek Pelabuhan Kalibaru Akan Sia-Sia)
Setelah sempat molor dan melewati masa konstruksi selama tiga tahun, New Priok akhirnya rampung. Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Bay M. Hasani mengatakan pengoperasian New Priok tersebut terus mundur karena masih dilakukan penyelesaian pengintegrasian dengan kepababeanan, karantina, dan terminal. Sebelum diresmikan dan dioperasikan penuh secara komersial, New Priok akan melakukan uji coba operasi pada akhir bulan ini.
Pelabuhan Kalibaru yang diproyeksi akan menjadi bandar laut terbesar di Asia Tenggara itu dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama terdiri atas tiga terminal peti kemas dan dua terminal produk migas. Adapun tahap dua meliputi empat terminal peti kemas. Dari seluruh terminal yang akan dibangun, saat ini baru Terminal Peti Kemas 1 yang siap dioperasikan. (Baca: Konyol Kalau Infrastruktur Tidak Kita Siapkan).