21 Menteri Profesional Jokowi-Kalla
KATADATA ? Presiden Joko Widodo telah mengumumkan 34 menteri "Kabinet Kerja". Dari semua menteri tersebut, sebanyak 21 menteri di antaranya berasal dari kalangan profesional murni dan 13 lainnya menteri yang dipilih dari partai politik.
"Mereka dipilih karena memiliki kemampuan, profesional dan manajerial yang baik," kata Jokowi di Jakarta, Minggu, 26 Oktober 2014.
Kalangan profesional tersebut adalah para tokoh yang direkrut dengan latar belakang akademisi, baik dosen maupun rektor universitas, ketua organisasi kemasyarakatan, pejabat perusahaan, dan sebagian berasal dari birokrat murni.
Figur dari akademisi yaitu Pratikno, Muhammad Nasir, Anies Baswedan, Yohana Yembise, Nila F Moeloek, dan Andrinof A Chaniago.
Muhammad Nasir, menjabat sebagai Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Dasar adalah rektor Universitas Diponegoro. Ia semestinya baru akan dilantik sebagai rektor pada 18 Desember mendatang. Selama ini Nasir adalah Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Dari kalangan pengusaha yakni Rachmat Gobel, Amran Sulaiman, dan Susi Pudjiastuti. Rachmat Gobel ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan untuk memajukan perdagangan Indonesia. Seperti diketahui bahwa Rahcmat Gobel adalah orang terkaya di Indonesia peringkat 124 versi Globe ASIA pada 2013 melalui bendera Gobel Internasional.
Beberapa menteri berasal dari pejabat BUMN dan perusahaan yaitu Sudirman Said, Arief Yahya, Ignasius Jonan,Rudiantara dan Rini M Soemarno.
Menteri berasal dari birokrat murni yakni Bambang Brodjonegoro dan Basuki Hadimuljono. Bambang adalah Wakil Menteri Keuangan periode KIB II, sedang Basuki sebelum ditunjuk sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjabat sebagai Dirjen Penataan Ruang Kementerian PU dan juga Komisaris Utama PT Wijaya Karya (persero).
Presiden Jokowi juga menunjuk kembali tiga mantan menteri yang sebelumnya pernah menjabat pada era Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tiga mantan menteri tersebut masing-masing Khofifah Indar Parawansa, Rini M Soemarno, dan Sofyan Djalil.