Lifting Minyak Makin Merosot
KATADATA ? Minyak mentah Indonesia yang diproduksi dan dijual kepada pembeli (lifting) semakin menurun. Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) minggu lalu melaporkan, lifting semester I 2014 hanya mampu mencetak 788 ribu barel. Angka realisasi ini lebih rendah dibanding capaian tahun lalu yang bisa mencapai 826 ribu barel.
Beberapa pengamat migas menyampaikan angka lifting yang makin rendah ini menjadi pertanda krisis minyak bagi Indonesia. Pasalnya hampir setiap tahun pula, tingkat konsumsi minyak terus melonjak.
Beragam cara dan teknologi untuk optimalisasi produksi melalui enhanced oil recovery telah dilakukan. Namun, rerata penurunan tetap terjadi 3,2 persen dalam 10 tahun terakhir. SKK menyebut penurunan dipengaruhi oleh produksi dari sekitar 10 ladang minyak besar yang dikelola oleh perusahaan multinasional terus menurun tajam.
Tahun ini, lifting minyak yang mengandalkan Blok Cepu juga sepertinya tak bisa terwujud. Kemajuan lambat dalam pengembangan proyek membuat jadwal puncak produksi diperkirakan baru terjadi pada kuartal III 2015. Itu pun, puncak produksi minyak Cepu diperkirakan hanya bertahan 3 tahun.