Lawan Omicron dengan Vaksin Booster
Merebaknya varian Covid-19 yakni Omicron telah membuat masyarakat dunia resah. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan vaksin booster untuk mengurangi keparahan akibat Covid-19, termasuk mencegah varian Omicron.
Menurut sebuah studi di Amerika Serikat, seseorang yang telah menerima vaksin booster memiliki 47,5 kali lebih kecil kemungkinan untuk dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 dibandingkan seseorang yang tidak divaksinasi sama sekali.
Kemudian, seseorang yang divaksin booster memiliki tujuh kali lebih kecil kemungkinan terinfeksi Covid-19 dibandingkan seseorang yang tidak divaksinasi sama sekali. Seseorang yang divaksin booster juga empat kali lebih kecil kemungkinan untuk terinfeksi Covid-19 dibandingkan seseorang yang telah menerima dua dosis vaksin.
Peneliti telah melakukan uji coba terhadap bebeapa merek vaksin untuk mencegah varian Omicron. Uji coba terhadap vaksin booster merek Pfizer menunjukkan, level antibodi penetralisir seseorang setelah divaksin booster dapat meningkat sebanyak 25 kali lipat. Sementara untuk vaksin booster merek Moderna bisa meningkat sebanyak 37 kali lipat (dosis 50 mg) hingga 83 kali lipat (dosis 100 mg).
Menurut juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, pada awalnya, booster vaksin Covid-19 baru akan diberikan jika vaksinasi COVID-19 sudah mencapai 208 juta suntikan dosis pertama.
Namun, lantaran varian Omicron sudah masuk Indonesia, program vaksin booster akan dimajukan ke Januari 2022. Hal ini mengingat varian Omicron yang diyakini menular dengan sangat cepat, lebih cepat dari varian Covid-19 lainnya termasuk varian Delta.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan