Waspada Penyakit dari Makan Gorengan
Gorengan adalah salah satu makanan favorit kala Ramadan. Biasanya makanan ini menjadi pembuka sebelum menyantap hidangan utama.
Cita rasanya yang gurih dan renyah dianggap bisa membangkitkan selera setelah seharian berpuasa. Tentu ada beragam alasan mengapa jenis makanan ini digemari, selain karena harganya yang murah dan mudah dibuat.
Namun di balik cita rasanya, mengonsumsi gorengan, apa lagi sampai berlebihan memiliki efek buruk bagi kesehatan. Penelitian yang dilakukan Shenzhen University Health Science Center menunjukkan, makan gorengan berlebihan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke hingga 28% dan peningkatan risiko jantung koroner sebesar 22%.
Ahli nutrisi asal Amerika Serikat, Ashley Kitchens seperti yang dikutip dalam situs eatthis.com mengatakan makanan yang digoreng lebih padat kalori dan meningkatkan LDL tubuh manusia.
“Ketika digoreng, makanan menjadi lebih padat kalori karena bagian luar dari makanan kehilangan air dan menyerap lemak atau minyak. Minyak ini bisa mengandung lemak trans, yang telah terbukti meningkatkan LDL dalam tubuh manusia.” ujarnya.
LDL atau low-density lipoprotein, dikenal sebagai jenis kolesterol berbahaya. Kolesterol tinggi dapat menumpuk di dinding arteri dan menyebabkan penyakit jantung.
Hasil penelitian dari Shenzhen University Health Science Center juga mencatat, konsumsi gorengan berlebihan meningkatkan risiko gagal jantung sebesar 37%. Bahkan risikonya bisa bertambah 12% jika porsinya ditambah 114 gram per minggu.
Gorengan yang dikonsumsi secara terus-menerus dikaitkan dengan risiko pengembangan diabetes tipe 2. Jika seseorang makan gorengan 4-6 kali per minggu, risiko diabetes tipe 2 meningkat 39%. Sementara, jika dimakan lebih dari 7 kali per minggu, peningkatannya menjadi 55%.