Startup Gencar Rekrut Karyawan saat Bubble Burst
Dunia startup tengah dihebohkan dengan maraknya pemutusan kerja (PHK) karyawan. Fenomena ini ditengarai akibat bubble burst yang melanda bisnis startup.
Namun, sejumlah startup di Indonesia justru berencana merekrut karyawan baru lebih banyak di tengah fenomena tersebut pada tahun ini.
Startup fintech lending Amartha, misalnya, menargetkan untuk menambah 5.000 karyawan baru dalam waktu lima tahun ke depan sejak tahun ini. Tahun ini, Amartha menargetkan untuk merekrut 1.800 karyawan baru.
“Kami melihat fundamental ekonomi segmen mikro di Indonesia cukup kuat dan berkelanjutan, sehingga dibutuhkan talenta-talenta baru yang siap untuk membawa segmen tersebut bertransformasi menuju kesejahteraan dan literasi digital yang lebih baik bersama Amartha,” ujar Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra melalui siaran pers, Jumat 3 Juni 2022.
Selain Amartha, ada pula startup aqua-tech, eFishery, yang ingin merekrut 1.000 karyawan baru pada tahun ini. Kemudian, startup insurtech, Qoala, juga ingin menambah jumlah karyawannya hingga lebih dari 250 karyawan hingga akhir tahun.
Lalu, startup social e-commerce, Dagangan, juga melaporkan bakal merekrut sebanyak 100 karyawan baru hingga akhir 2022.
Ada pula Binar Academy, Grupin, Green Rebel, dan Pintu yang juga ingin merekrut karyawan baru pada tahun ini. Namun, kelima startup tersebut tak merinci jumlah dan target karyawan yang ingin direkrut pada tahun ini.