Telkom Menopang Pengembangan Talenta Digital Indonesia
Telkom menjadi bagian penting dalam transformasi digital di Indonesia. Upaya yang dilakukan perusahaan juga menjadi penopang dalam pengembangan talenta digital di Tanah Air.
Indonesia memerlukan sekitar sembilan juta talenta digital hingga 2030 untuk mewujudkan visi Indonesia Emas pada 2045. Oleh karena itu, upaya meningkatkan kompetensi talenta digital sangat penting dan menjadi fokus pemerintah.
Untuk memenuhi kebutuhan talenta digital, Telkom sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjalankan berbagai program, di antaranya Indigo yang merupakan program kerja sama antara Telkom dan startup lokal yang membutuhkan dana dan inkubasi. Program yang dirintis sejak 2014 ini bertujuan untuk mempertemukan berbagai komunitas dan membuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) going digital.
Selain itu, ada program Amoeba yang diperuntukkan bagi karyawan Telkom untuk dapat menuangkan ide-ide dan inovasi. Ide-ide tersebut akan dianalisis dan kemudian diberikan resource, modal, dan fasilitas agar dapat diimplementasikan.
Telkom juga hadir dengan program-program lainnya seperti program Tribe yang telah dilaksanakan sejak 2014. Tribe bertujuan untuk menemukenali ekosistem bisnis serta membangun solusi aplikasi digital.
Fokus bisnis yang dijalankan Telkom juga memiliki peran penting terkait pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) agar dapat melahirkan talenta digital yang kompeten.
Tiga fokus bisnis digital Telkom ialah Digital Connectivity yang mencakup sistem komunikasi kabel laut, fiber optic, satelit, software-defined networking (SDN)/network functions virtualization (NFV), jaringan 3G/4G/5G, dan base transceiver station (BTS).
Kedua, yaitu Digital Platform yang mencakup data center, cloud computing, big data, artificial intelligence (AI), dan cybersecurity. Terakhir ialah Digital Services yang mencakup sektor pendidikan, pariwisata, hiburan, logistik, agrikultur, dan kesehatan.