Bermanfaat, Perusahaan Energi Global Sejak Lama Lakukan IPO

C. Bregas Pranoto
Oleh C. Bregas Pranoto - Tim Publikasi Katadata
17 Februari 2023, 16:17

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berencana menyelesaikan proses penawaran umum perdana saham (initial public offering atau IPO) pada akhir Februari. Anak perusahaan PT Pertamina ini akan melepas 25 persen sahamnya ke publik.

Dilansir dari siaran pers, PGE berencana melepas 10,35 miliar saham biasa dengan harga Rp820-Rp945. Dari IPO ini, PGE menargetkan perolehan dana sebesar Rp9,78 triliun.

Aksi korporasi yang dilakukan PGE bukanlah hal baru. Sudah sejak lama perusahaan-perusahaan energi di berbagai negara melakukannya.

Di Eropa ada Equinor (sebelumnya dikenal sebagai Statoil). Perusahaan minyak nasional milik Norwegia ini IPO pada tahun 2001. Saat ini pemerintah memegang saham mayoritas sebesar 68,7 persen. Di Asia Tenggara, ada PTT Public Co., LTD. yang IPO pada tahun 2001 dan pemerintah masih memegang saham sebesar 51,1 persen.

Contoh lain yang fenomenal adalah Saudi Aramco milik Arab Saudi. Perusahaan minyak raksasa ini IPO pada tahun 2019 dan memperoleh dana sebesar US$25,6 miliar. Pemerintah Saudi masih memegang saham mayoritas sebesar 98,5 persen.

Keputusan untuk go public memberikan sejumlah manfaat. Pertama, IPO dapat membuka sumber pendanaan baru, terutama untuk ekspansi perusahaan. Kedua, perusahaan publik dapat mendorong transparansi keuangan yang lebih baik.

Ketiga, IPO ini juga mengurangi kebutuhan negara. Dengan begitu, negara dapat lebih leluasa mengalihkan anggaran untuk membiayai kebijakan lainnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami