Kelembagaan Kuat, Kapasitas Petani Sawit Meningkat
Pengelolaan sawit berkelanjutan menekankan petani untuk berlembaga. Sebab, kelembagaan bagi petani dapat memberikan beragam manfaat. Salah satunya adalah mendukung peningkatan kapasitas dan praktik pengelolaan perkebunan secara berkelanjutan.
Manfaat lainnya yang didapat petani dari berlembaga adalah mampu mendukung proses sertifikasi kelompok lain melalui peningkatan kapasitas. Tidak hanya itu, petani juga mampu meningkatkan pengetahuan dan mendukung pengetahuan akan Good Agriculture Practice (GAP).
Contohnya di Koperasi Produsen Usaha Dagang Lestari di Sumatera Utara. Koperasi yang sudah bersertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) ini beranggotakan 949 petani dan memiliki 1.403 hektare (ha) lahan sawit.
Koperasi ini memperkuat implementasi GAP dan bahkan mampu memberikan pendampingan ke petani di lembaga lain. Saat ini, koperasi menuai manfaat berupa peningkatan produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) sebesar lima persen per tahunnya. Mereka juga memiliki Smallholders Social Responsibility (SSR) dan memiliki empat ambulans untuk desa.
Contoh sukses lainnya adalah Asosiasi Putra Harapan di Jambi yang telah bersertifikasi RSPO sejak 2019. Asosiasi ini memiliki anggota 406 petani dan 431 ha lahan sawit. Mereka memperbaiki manajemen kebun dan memperkuat kemitraan dengan perusahaan. Saat ini, pendapatan petani meningkat. Mereka bahkan mengembangkan komoditas lain seperti sayur-mayur.