INFOGRAFIK: Pamor Baterai Nikel Tergerus LFP

Puja Pratama
27 Januari 2024, 13:06

Perdebatan mengenai baterai nikel mengemuka setelah debat calon wakil presiden (cawapres) pada Minggu, 21 Januari 2024. Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyindir Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Thomas “Tom” Lembong. 

Dalam sebuah siniar, Tom mengatakan, sejumlah pabrikan mobil listrik dunia mulai meninggalkan baterai berbahan baku nikel. Pabrikan menggantikannya dengan baterai lithium ferro-phosphate (LFP), termasuk buatan Tesla yang diproduksi Cina. 

“Sering bicara lithium ferro-phosphate, Tesla nggak pakai nikel. Ini kan kebohongan publik. Tesla pakai nikel Pak, dan sekarang Indonesia adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar di dunia,” kata Gibran menanggapi cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, dalam acara debat.

Gibran menilai, pernyataan Tom Lembong menunjukkan keberpihakan terhadap LFP yang artinya mendukung produk Cina. Padahal, Indonesia merupakan penghasil nikel. 

Pernyataan Tom juga memancing Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. Melalui akun Instagramnya @luhut.pandjaitan, Tom keliru yang mengatakan Tesla telah beralih dari baterai nikel untuk produksi mobil listriknya. 

“Tidak benar bahwa pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100% LFP untuk mobil listriknya. Mereka masih gunakan nickel based battery, supply nickel-based battery itu dilakukan oleh LG Korea Selatan untuk model mobil listrik yang diproduksi Tesla di Shanghai” ujar Luhut pada Kamis, 25 Januari 2024.

Meski demikian, Luhut tidak memungkiri bahwa tren penggunaan nikel memang menurun. Beberapa merek mobil listrik telah menggunakan LFP karena penelitian mengenai LFP yang terus berkembang.

Master Plan Tesla 2023 juga menyebutkan bahwa empat dari tujuh jenis kendaraan yang bakal diproduksi Tesla akan menggunakan baterai LFP. Keempat kendaraan tersebut adalah yang berjenis compact vehicle, kendaraan berukuran sedang, bus, dan truk berat jarak dekat.

Jika mengacu data Badan Energi Internasional (IEA), penggunaan baterai berbasis nikel (NMC/ Nickel-manganese-cobalt) pada kendaraan listrik mulai berkurang. Sebaliknya, pangsa pasar LFP secara perlahan mulai mengalami peningkatan dari hanya 7% pada 2018 menjadi 27% pada 2022.

The Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) juga mencatat, 75% mobil listrik yang dijual di Indonesia menggunakan LFP. Hanya 25% dari total mobil listrik terjual di Indonesia yang menggunakan baterai berbasis nikel.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami