Strategi 3 Paslon Kebut Energi Terbarukan

Fitria Nurhayati
8 Februari 2024, 13:45

Pada Debat Cawapres Keempat Januari 2024, isu energi terbarukan diperbincangkan. Ketiga pasangan menyatakan akan menggenjot pemanfaatan energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga angin, surya, panas bumi, bioenergi, hidrogen, biodiesel, dan bioethanol.

Pasangan nomor urut 1 yakni Anies-Muhaimin menargetkan bauran EBT sebanyak 22 sampai 25 persen. Pasangan yang akrab dipanggil AMIN ini juga rencananya akan memberlakukan insentif bagi pengguna energi terbarukan dan disinsentif bagi pengguna non energi terbarukan. Ditambah, pasangan ini juga menjanjian akan membuka peluang bagi masyarakat untuk turut memproduksi energi terbarukan.

Pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran menargetkan bauran energi di angka 25 sampai 30 persen. Keduanya juga menjanjikan akan melanjutkan transisi energi fosil ke EBT dan merevisi regulasi yang menghambat investasi EBT.

Sedangkan Ganjar dan Mahfud sebagai pasangan nomor urut 3 juga menargetkan bauran energi di angka 25 sampai 30 persen. Pasangan ini juga mendorong transisi energi fosil ke EBT,  dan mendorong investasi di EBT.

Namun masih ada beragam tantangan untuk bisa merealisasikan visi tersebut. Seperti porsi EBT dalam bauran energi yang masih di angka 14,1 persen, harga EBT yang belum kompetitif, juga regulasi yang ada belum mendukung pengembangan EBT di Indonesia bisa dilakukan secara optimal.

Selain itu, tantangan lainnya yakni ada pada investasi dan pendanaan untuk EBT yang masih terbatas. Hingga pembuatan biodiesel dan bioethanol yang masih berpotensi terjadi deforestasi.

Oleh karenanya, sembilan kelompok masyarakat sipil (NGO) lingkungan dalam serangkaian diskusi dengan Katadata Insight Center memberikan sejumlah rekomendasi untuk ketiga paslon. Sembilan NGO tersebut antara lain Greenpeace, Transisi Bersih, Coaction Indonesia, Auriga Nusantara, Center of Economic and Law Studies (Celios), Yayasan Indonesia Cerah, Institute for Essential Services Reform (IESR), Climate Policy Initiative (CPI), dan Center for Strategic and International Studies (CSIS).

Rekomendasi tersebut yakni perlu memperjelas desain transisi energi dan menggunakan istilah Energi Terbarukan. Dalam hal pendanaan dan investasi, sembilan CSO merekomendasikan transparansi pendanaan energi terbarukan dan memberlakukan insentif dan disinsentif.

Selain itu juga perlu ada restrukturasi PLN yang fokus pada transmisi energi. Sedangkan untuk alternatif energi terbarukan perlu meninjau kembali lokasi energi panas bumi dan mengembangkan diversifikasi bahan baku.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami