Ada di Mana-mana, Bagaimana Sebenarnya Tubuh Merespon BPA?

Sahistya Dhanesworo
Oleh Sahistya Dhanesworo - Tim Publikasi Katadata
19 Juni 2024, 13:00

Bisphenol A (BPA) merupakan bahan kimia industri yang kerap digunakan untuk pembuatan berbagai produk seperti wadah dan alat makan, alat elektronik, alat kesehatan, hingga mainan anak. BPA menjadi pilihan material lantaran sifatnya yang ringan, kokoh serta dapat menjadi konduktor listrik yang baik.

BPA sejatinya merupakan zat omnipresent yang dapat ditemui hampir di mana saja, termasuk di tanah, air dan udara. Sebab, BPA memiliki ukuran mikroskopis sehingga tak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Kehadiran BPA lekat dengan isu kesehatan. Banyak pihak menilai bahwa BPA dapat mengkontaminasi produk -baik makanan dan minuman- yang dikemas dengan material tersebut. Namun, bagaimana sebenarnya tubuh merespon BPA yang tertelan?

BPA yang masuk ke dalam tubuh akan diserap oleh saluran cerna sebelum kemudian diteruskan ke liver. Dari liver, 90 persen zat BPA akan diproses untuk dikeluarkan dari tubuh melalui proses ekskresi (buang air). Sementara 10 persen sisanya memiliki kadar yang terlalu rendah untuk dapat membahayakan manusia.

Mengutip Facts About BPA dari Anguis Institute for Health Education, dibutuhkan 589,6 kilogram makanan kemasan yang terpapar BPA untuk dapat melewati batas aman paparan BPA. Sementara menurut Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat, paparan BPA pada manusia 1.000 kali lebih rendah dari batas aman yang ditentukan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami