INFOGRAFIK: Ramai Raksasa Teknologi Investasi di Indonesia

Leoni Susanto
21 November 2024, 10:22

Sejak awal 2024, sejumlah raksasa teknologi dunia menyatakan minat berinvestasi di Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini ingin membangun mulai dari infrastruktur artificial intelligence (AI) hingga pusat data atau data center.

Dari AS, empat raksasa teknologi Apple hingga Microsoft menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia lewat kunjungan berturut-turut CEO Apple Tim Cook dan CEO Microsoft Satya Nadella ke tanah air pada April 2024 lalu. 

Setelah berinvestasi lewat Apple Developer Academy, Apple sedang mengajukan proposal investasi sebesar US$100 juta atau sekitar Rp1,58 triliun salah satunya lewat pembangunan pabrik aksesori iPhone hingga iPad di Bandung. Proposal investasi ini sedang dikaji Kementerian Perindustrian.

Sedangkan Microsoft menyatakan minatnya membangun infrastruktur penyimpanan cloud dan AI, pelatihan keterampilan AI, hingga dukungan komunitas developer dengan total investasi mencapai US$1,7 miliar atau sekitar Rp26,9 triliun.

Di sisi lain, perusahaan teknologi semikonduktor Nvidia bekerja sama dengan Indosat Ooredoo Hutchison berkomitmen turut membangun pusat AI ‘Indonesia AI Nation’ di Solo Technopark.

Pada Forum Bisnis Indonesia-Cina di Beijing awal bulan ini, GoTo menandatangani proyek kerja sama dengan dengan anak perusahaan raksasa Tencent Cloud dan Alibaba Cloud untuk membangun infrastruktur pusat data internet, data center, hingga pengembangan bakat digital Indonesia. 

Dalam pertemuannya dengan CEO Nokia Pekka Lundmark bulan ini, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid membahas peluang perusahaan asal Finlandia ini untuk bisa memberikan nilai tambah infrastruktur dan ekosistem digital Indonesia.

Selain itu, Komdigi juga bertemu dengan perusahaan raksasa asal Rusia Yandex dan membahas terkait minat investasi Yandex di bidang pengembangan AI dan pembangunan data center.

Untuk diketahui, rata-rata penanaman modal asing (PMA) Indonesia di sektor industri mesin dan elektronik mencapai US$900,5 juta sejak tahun 2014 atau sekitar 2,8% dari total PMA sektor utama Indonesia.

Reporter: Antoineta Amosella

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami