OJK Bawa Sektor Jasa Keuangan Terjaga dan Stabil
Meskipun dibayang-bayangi persoalan perekonomian dan geopolitik global yang penuh ketidakpastian, OJK terus berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dengan kinerja yang terus bertumbuh positif dan risiko yang terkendali.
Di sektor perbankan, kredit per September 2024 tumbuh double digit sebesar 10,85 persen yoy menjadi Rp7.579,25 triliun. Di mana kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen. Selanjutnya, diikuti oleh kredit konsumsi 10,88 persen dan kredit modal kerja 10,01 persen.
Tingkat profitabilitas bank (ROA) meningkat ke 2,73 persen (Agustus 2024: 2,69 persen), menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil. Ketahanan perbankan juga tetap kuat tecermin dari permodalan (CAR) yang berada di level tinggi dan meningkat yaitu sebesar 26,85 persen (Agustus 2024: 26,69 persen) dan menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global.
Di pasar modal khususnya di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp855,89 triliun (naik 1,52 persen mtd atau naik 3,78 persen ytd) pada 29 Oktober 2024, dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp504,06 triliun atau naik 0,84 persen mtd (ytd: naik 0,52 persen) dan tercatat net subscription sebesar Rp7,54 triliun mtd (ytd: net redemption Rp5,26 triliun).
Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif, tercatat nilai Penawaran Umum mencapai Rp159,19 triliun di mana Rp4,66 triliun di antaranya merupakan fund raising dari 30 emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 129 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp43,32 triliun.
Pada sektor perasuransian, aset industri asuransi di September 2024 mencapai Rp1.142,50 triliun atau naik 2,46 persen yoy dari posisi yang sama di tahun sebelumnya, yaitu Rp1.115,02 triliun. Permodalan industri asuransi komersial juga masih menunjukkan kondisi yang solid, dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum secara agregat melaporkan Risk Based Capital (RBC) masing-masing sebesar 458,31 persen dan 329,89 persen (masih berada di atas threshold sebesar 120 persen).
Di sisi industri dana pensiun, total aset dana pensiun per September 2024 tumbuh sebesar 10,10 persen yoy dengan nilai sebesar Rp1.500,06 triliun, meningkat dari posisi September 2023 sebesar Rp1.362,44 triliun. Untuk program pensiun sukarela, total aset mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,60 persen yoy dengan nilai mencapai Rp380,80 triliun.
Sebagai lembaga otoritas di sektor jasa keuangan, peran OJK sangat strategis dalam menjaga sektor jasa keuangan dan perekonomian nasional. Di usianya yang ke-13 tugas OJK yang sudah sangat banyak akan bertambah lagi dengan pengawasan aset kripto, koperasi open loop dan usaha bullion.
Tentu bukan tugas yang mudah. Namun di usianya yang baru 13 tahun, OJK membuktikan berhasil menjaga industri jasa keuangan bertahan dari berbagai krisis dan memajukan industri jasa keuangan sekaligus memperkuat pelindungan konsumen.