INFOGRAFIK: Donald Trump Kurangi Peran AS di Kancah Global
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerbitkan perintah eksekutif yang mencabut AS dari Perjanjian Paris dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Keputusan tersebut membuat peran AS dari kerjasama internasional.
Perjanjian Paris merupakan komitmen iklim dari 195 negara yang disepakati pada Conference of Parties (COP) ke-21 pada 2015. Komitmen ini meliputi aspek mitigasi perubahan iklim, ekonomi hijau, dan transisi energi.
Penarikan diri AS ini juga disertai rencana kebijakan lain seperti memasifkan izin eksplorasi minyak bumi lepas pantai dan melarang pembangunan turbin angin baru. Trump beralasan bahwa tujuan dari kebijakan itu adalah untuk membuat AS kembali menjadi negara yang mendominasi sektor energi.
“Kami akan mengebor lagi. Kami akan menjadi negara kaya lagi, dan emas cair di bawah kaki AS yang akan membantu mewujudkannya,” kata Trump saat menandatangani perintah eksekutifnya seperti, dikutip dari BBC 25 Januari 2025.
Ini bukan kali pertama Trump menarik AS dari Perjanjian Paris. Ia juga melakukan hal serupa pada periode pertamanya di Gedung Putih pada 2020.
Congressional Reserve Service menyebutkan bahwa kebijakan Trump ini juga bisa memicu keraguan negara lain atas Perjanjian Paris. Ini juga tentunya akan membuat komitmen iklim global mengalami penurunan efek, karena komitmen iklim AS ditaksir berperan 0,6 - 1,1° C. Hal ini juga membuat pendanaan hijau dari AS juga semakin minim.
Sementara itu, alasan Trump menarik AS dari keanggotaan WHO karena dinilai tak mampu melakukan reformasi organisasi di tubuh WHO. Trump juga merasa WHO telah gagal menangani pandemi COVID-19 dan krisis kesehatan lainnya.
Paul Spiegel, profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, menilai bahwa penarikan diri AS ini justru membuat WHO semakin sulit berbenah, “Namun dengan menarik diri, dan menghilangkan sejumlah besar uang yang diberikan AS, Anda tidak mengizinkan WHO melakukan reformasi. Anda menghambatnya,’ kata dia dikutip dari Time 25 Januari 2025.
AS juga merupakan menyumbang dana terbesar untuk WHO. Penarikan tersebut juga berdampak pada semakin rampingnya anggaran WHO yang membuat badan tersebut tak lincah lagi untuk melakukan riset terkait kesehatan masyarakat dan mengurangi kapasitasnya.