Harapan vs Kenyataan yang Dihadapi Kelas Menengah
Survei dari Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan, kelas menengah di Indonesia optimistis atas peluang peningkatan pendapatan.
Keyakinan tersebut bukan didasarkan kepada perbaikan kondisi ekonomi, melainkan lantaran kebijakan pemerintah misalnya berupa penyesuaian gaji mengikuti inflasi.
Responden yang meyakini adanya kenaikan gaji mencapai 62,7 persen. Separuh dari mereka adalah kelas menengah yang sudah menjalani pekerjaan sampingan alias side hustle.
Fenomena ini mencerminkan realitas, banyak individu kelas menengah harus mencari sumber pendapatan tambahan demi menjaga stabilitas finansial mereka.
Menghadapi realita seputar kelas menengah Indonesia, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang lebih gesit. Pasalnya, meskipun PDB per kapita sudah mengalami peningkatan pasca-Covid-19 tetapi pemulihan ekonomi saat ini belum cukup untuk mengembalikan daya beli kelas menengah.
Terlebih, sejak 2019 proporsi kelas menengah di Indonesia berada di titik terendah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penduduk kelas menengah turun dari 57,3 juta orang (2019) menjadi 47,9 juta orang (2024).
Lebih lengkap seputar survei KIC bertajuk Kelas Menengah Indonesia di Tengah Ketidakpastian Ekonomi, bisa diakses di sini.