KOMIK: Barak Militer untuk “Anak Nakal”

Leoni Susanto
7 Juni 2025, 11:49

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengirim “anak nakal” ke barak militer untuk mendapatkan pendidikan karakter ala tentara. Program yang telah dilaksanakan sejak Mei lalu ditujukan kepada siswa yang dianggap berperilaku “menyimpang” seperti tawuran, kecanduan game, membolos, balapan liar, hingga menggunakan knalpot brong. 

Dedi mengklaim bahwa pendidikan barak militer ini berhasil dan membuka peluang mengikutsertakan siswa berprestasi. Dia pun berencana memperluas program ini ke siswa lain. “Sama seperti anak-anak yang sebelumnya dikirim ke barak, nanti kami evaluasi. Bisa saja giliran anak-anak berprestasi,” kata Dedi, Jumat, 23 Mei.

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai juga sempat menyinggung untuk program diterapkan dalam skala nasional. Dalam pelaksanaan gelombang pertama program, ia memastikan tidak ada tindakan kekerasan yang melanggar hak asasi manusia para siswa dan mendukung program untuk dilanjutkan. 

Di sisi lain, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut program ini melanggar dasar perlindungan anak dan meminta untuk program sementara dihentikan sampai dilakukan evaluasi menyeluruh. 

“Bagaimanapun juga, melatih anak itu berbeda dengan melatih militer. Jadi perspektif perlindungan anak itu harus ada, bahkan kita dorong harus ada safe child guarding. Bagaimana etika berhadapan dengan anak, komunikasi dengan anak, memahami anak. Perspektif ini perlu kita dorong,” kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra, Senin, 26 Mei.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) juga menilai program pendidikan karakter ala militer ini adalah program instan yang tidak menyentuh akar masalah dari kenakalan remaja. Federasi meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menghentikan program ini.

“Program ini tidak memiliki landasan yang kuat. Tidak ada kurikulum, silabus, atau modul ajar yang disiapkan. Ini menjadikan anak-anak seperti kelinci percobaan,” kata Sekretaris Jenderal FSGI Fahriza Marta Tanjung dalam keterangannya, Senin, 19 Mei.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Bintan Insani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami