TBC dan Bintang Jasa untuk Bill Gates

Image title
25 September 2025, 19:34

Presiden Prabowo Subianto memberikan penghargaan Bintang Jasa Utama (Order of Distinguished Stars) kepada tokoh filantropi dunia Bill Gates atas jasanya dalam bidang kesehatan di Indonesia.

Penyematan penghargaan itu dilakukan di sela rangkaian Sidang Majelis Umum ke-80 PBB, di Hotel Millennium Hilton New York One UN Plaza, AS, Selasa (23/9).

Bintang Jasa Utama merupakan salah satu jenis Tanda Kehormatan di Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah RI. Penerimanya adalah mereka yang dianggap berjasa besar terhadap negara dan bangsa dalam bidang, peristiwa, atau hal tertentu, baik itu WNI atau WNA. Derajatnya ada di dua tingkat di bawah Bintang Republik Indonesia dan Bintang Mahaputera.

Dalam keterangannya di situs Setkab, Presiden Prabowo menganugerahkan Bintang Jasa kepada Gates, yang punya nama lengkap William Henry Gates III, "sebagai penghargaan atas jasa dan dedikasi luar biasa Bill Gates dalam bidang dan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi keselamatan, kesejahteraan, serta kejayaan bangsa dan negara."

Menurut Prabowo, Bill Gates memberikan perhatian dan bantuan luar biasa kepada Indonesia khususnya dalam bidang kesehatan.

“Bantuan riset, mencari benih-benih yang terbaik, obat-obatan, vaksin,” ungkap Prabowo.

Uji Vaksin TBC

Sebelum pertemuan di New York, kemarin, kedua tokoh ini pernah bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, saat Gates mengunjungi Indonesia, 7 Mei 2025.

Ketika itu, salah satu isi pembicaraan mereka adalah soal uji coba vaksin Tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Bill Gates, melalui The Gates Foundation, memang mendanai penelitian dan uji coba vaksin TBC yang memasuki tahap uji klinis di beberapa negara.

Bill Gates ketika itu menyebut uji coba tersebut dilakukan untuk pengembangan vaksin TBC yang nantinya digunakan di negara-negara dengan prevalensi TBC yang tinggi.

TBC sendiri termasuk 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2021. Total kasusnya secara global, berdasarkan WHO Global Tuberculosis Report 2024, mencapai 10,8 juta kasus dengan angka kematian 1,09 juta jiwa (pada kasus non-HIV) dan 161 ribu jiwa (pada kasus disertai HIV).

Indonesia termasuk negara dengan prevalensi TBC yang tinggi. Data WHO menyebut RI jadi runner-up kasus TBC global, di bawah India. Estimasi kasus TBC di Indonesia mencapai 1,09 juta, dengan 125.000 kematian (non-HIV) dan 6.200 kematian (pasien HIV).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun mengonfirmasi pentingnya percepatan penghapusan TBC sebagai salah satu program prioritas nasional (quick win) Presiden Prabowo.

“Sejak ditemukan, TBC telah merenggut hingga 1 miliar nyawa di dunia. Saat ini, setiap tahun terdapat sekitar 1 juta kematian global, termasuk 125 ribu di Indonesia. Artinya, setiap lima menit ada dua orang Indonesia meninggal karena TBC,” urai Budi, dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, 26 Agustus.

Tantangannya, terutama, adalah menemukan kasus TBC yang belum terdeteksi. Dari estimasi 1,09 juta kasus per tahun, Kemkes baru mencatat 508.994 kasus hingga 25 Agustus 2025. Angka ini baru mencapai 47% dari target deteksi nasional (900 ribu kasus).

“Begitu pasien ditemukan, pengobatan jelas tersedia. Yang terpenting memastikan pasien minum obat teratur selama enam bulan agar sembuh total dan tidak menularkan lagi,” lanjut Budi.

Saat ada urgensi percepatan penanganan TBC itu, The Gates Foundation datang dengan usulan uji klinis vaksin TBC M72/AS01E. Dua lokasi di Indonesia kemudian menjadi titik uji klinisnya mulai Maret 2024. Indonesia sebenarnya tak sendiri. Uji klinis vaksin yang sama juga dilakukan di Afrika Selatan, Kenya, Malawi, dan Zambia.

Dari informasi yang dipublikasikan sejauh ini, uji klinis fase 2B menunjukkan vaksin memberi perlindungan dari infeksi bakteri penyebab TBC hingga 50 persen selama tiga tahun pada orang dewasa.

Dana Hibah

Tak cuma vaksin, Prabowo mengungkapkan Bill Gates juga memberikan bantuan dana hibah kepada Indonesia senilai US$159 juta (sekitar Rp2,6 triliun) sejak 2009.

Kemenkes menyebut penggunaannya mayoritas untuk bidang kesehatan, yakni US$131,8 juta dolar AS (82,7%). Itu meliputi vaksinasi dan imunisasi, riset kesehatan, eliminasi penyakit menular, pengendalian konsumsi tembakau, serta peningkatan pelayanan kesehatan primer, hingga pengendalian penyakit lainnya.

“Kemitraan kami dengan Indonesia dan mitra lokal seperti Bio Farma mencerminkan komitmen bersama untuk memajukan kemajuan baik di tingkat regional maupun global,” ungkap Bill Gates, di Jakarta, Mei 2025.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Arif Hulwan

Cek juga data ini