Menuju Swasembada Beras: Produksi Meningkat, Petani Sejahtera

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Luky Maulana
13 Oktober 2025, 16:05

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengklaim Indonesia bakal mencapai swasembada beras dalam tiga bulan mendatang, atau sekitar Desember 2025-Januari 2026. Capaian ini  telah memenuhi target Presiden Prabowo Subianto soal kemandirian pangan dalam kurun waktu setahun. 

“Bapak Presiden betul-betul fokus pada ketahanan pangan nasional. Beliau ingin petani sejahtera dan Indonesia berdikari pangan,” kata Amran dalam keterangan pers, Jumat (10/10). 

Badan Pusat Statistik memperkirakan produksi beras Januari-November 2025 mencapai 33,2 juta ton–dan menjadi yang tertinggi setidaknya dalam lima tahun terakhir. 

Sedangkan, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) maupun Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) masing-masing memprediksi hasil tanam beras tahun ini mencapai 34,6 juta ton dan 35,6 juta ton pada masa tanam 2025/2026. 

Dengan produksi yang meningkat, Indonesia juga tidak melakukan impor beras sejak awal 2025. Data Bulog menunjukkan stok beras Indonesia melimpah dan sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebesar 4,2 juta ton pada Juni 2025. 

“Stok cadangan beras pemerintah saat ini mencapai 3,8 juta ton, dan ada tambahan satu juta ton untuk operasi pasar. Ini menandakan pangan kita aman. Bahkan berlebih,” ujat Amran. 

Sepanjang 1 Juli sampai 6 Oktober 2025, cadangan beras pemerintah (CBP) tersebut telah digunakan untuk bantuan pangan, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dan bantuan lainnya. 

Pun begitu, seiring dengan kenaikan produksi beras, kesejahteraan petani tampak meningkat. Menurut BPS, nilai tukar petani (NTP) saat ini berada di angka 124,36. Sebagai penjelas, NTP di atas 100 menyiratkan pendapatan petani lebih besar ketimbang pengeluarannya. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini