80 Ribu Sarjana Baru Terserap Program Magang Nasional

Image title
22 Oktober 2025, 17:17

Program Magang Lulusan Perguruan Tinggi (Magang Bergaji), yang merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi kuartal IV 2025, resmi diluncurkan di tengah tingginya angka pengangguran bergelar sarjana.

Menteri Koordinator Bidang Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap program ini dapat menjadi katalis untuk menciptakan lapangan kerja produktif dan mempercepat transisi lulusan muda ke dunia kerja formal.

“Tujuannya adalah memberikan pengalaman kerja bagi para lulusan baru atau fresh graduate, baik di dunia usaha, industri, BUMN, lembaga pemerintah, maupun Bank Indonesia. Program ini untuk mendorong penciptaan lapangan kerja produktif di berbagai sektor," tutur dia, dalam konferensi pers di Kantor Pos Indonesia, Cikini, Jumat (17/10), dikutip dari Kantor Staf Presiden.

Program tersebut menargetkan 100 ribu peserta hingga akhir 2025, dengan dukungan 1.666 perusahaan yang telah mendaftarkan 26.181 lowongan magang.

“Per hari ini, jumlah perusahaan yang mendaftarkan dan menyiapkan posisi kerja ada 1.666 perusahaan. Posisi yang ditawarkan sebanyak 26.181 lowongan, dan jumlah pelamarnya mencapai 156.159 orang,” ujar Airlangga.

Untuk gelombang pertama, peserta magang mencapai 20 ribu orang. "Mereka mulai bekerja pada 20 Oktober ini,” imbuh dia.

“Kemudian, bulan depan akan dibuka kembali dan ditingkatkan menjadi 80 ribu peserta magang,” sambungnya.

Kondisi Angkatan Kerja

Badan Pusat Statistik (BPS), dalam laporan 'Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia 2025', mengungkap pengangguran yang merupakan sarjana (lulusan Diploma IV, S1, S2, S3) terus mengalami kenaikan sejak 2022. Artinya, jumlah lulusan yang dihasilkan per tahunnya tak sebanding dengan lapangan kerja yang ada.

Rinciannya, per Februari 2022, jumlah sarjana yang belum bekerja mencapai 884 ribuan orang. Pada sensus di Agustus 2022, angkanya turun menjadi 673 ribuan. Di tahun berikutnya, jumlah sarjana pengangguran kembali naik jadi 753 ribuan orang (Februari 2023) dan terus meningkat menjadi 787 ribuan orang (Agustus 2023).

Tren sarjana menganggur masih menanjak di 2024. Yakni, 871 ribuan orang pada Februari, dan 842 ribuan orang pada Agustus.

Di awal 2025, angka sarjana penganggur jumlahnya menembus 1 juta orang, yang merupakan angka tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Magang Berbayar

Di saat kondisi penganggur bergelar sarjana makin tinggi, Program Magang Bergaji ini menawarkan sejumlah keuntungan selain peluang kerja dan pengalaman.

Airlangga menjelaskan seluruh peserta magang akan menerima uang saku bulanan yang besarannya disesuaikan dengan standar upah di daerah masing-masing. Selain itu, pemerintah menanggung iuran jaminan kehilangan kerja dan jaminan kematian (JKM) bagi seluruh peserta program.

“Tanpa memotong uang saku yang diberikan pemerintah,” lanjutnya.

Selain menggaet sektor swasta, Pemerintah juga tentunya melibatkan dunia perguruan tinggi dalam hal penyediaan calon peserta magang serta penyusunan kurikulum pelatihannya. Beberapa kampus yang berpartisipasi antara lain Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan Universitas Pancasila.

Konsep magang berbayar yang difasilitasi pemerintah ini sebelumnya sempat dinisiasi di era Menteri Pendidikan Nadiem Makarim. Bentuknya, Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), yang merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang sudah berjalan beberapa gelombang/batch. Bedanya, saat itu pesertanya adalah mahasiswa aktif yang biasanya sudah masuk tingkat akhir.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Arif Hulwan

Cek juga data ini